Sumenep,locusjatim.com– Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, mengawali langkah besar dalam penguatan ekonomi lokal dengan menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk mendirikan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Kegiatan tersebut berlangsung di pendopo balai desa pada Senin (5 Mei 2025), dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat serta pejabat setempat.
Dalam acara yang dipimpin oleh Badan Pemasyarakatan Desa (BPD) Lobuk, sekitar 50 warga, termasuk perangkat desa, anggota BPD, TP PKK, LPMD, Bumdes, kader posyandu, Pokdarwis, serta tokoh masyarakat, agama, perempuan, dan pemuda turut berpartisipasi.
Tak ketinggalan, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka) Bluto, yang terdiri dari Camat, Kapolsek, dan Koramil, serta perwakilan Dinas Koperasi UKM dan Perindag, turut hadir memberikan dukungan.
Camat Bluto, Bambang Karyanto, dalam sambutannya menyampaikan kebanggaannya atas penunjukan Desa Lobuk sebagai desa pertama di Kecamatan Bluto yang melaksanakan pembentukan koperasi desa ini.
Menurutnya, hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden RI Nomor 9 Tahun 2025 yang mengharuskan setiap desa membentuk Koperasi Desa Merah Putih sebagai bagian dari upaya memperkuat perekonomian lokal.
“Desa Lobuk menjadi pionir dalam hal ini, dan kami yakin Pemdes Lobuk siap menjalankan amanah ini dengan matang. Kesiapan mereka lebih baik dibandingkan desa lainnya,” ujarnya.
Rencananya, Musdesus pendirian Kopdes Merah Putih akan digelar di 19 desa lain di Bluto, mulai 5 hingga 19 Mei 2025.
Meskipun antusiasme masyarakat tinggi, Bambang juga mengingatkan agar tidak mudah terpengaruh oleh kabar bohong mengenai isu penghasilan pengurus Kopdes Merah Putih yang tidak sesuai kenyataan.
Dia menegaskan, gaji pengurus koperasi bergantung pada Sisa Hasil Usaha (SHU) dari kegiatan usaha koperasi di desa tersebut, bukan angka yang beredar di masyarakat.
Sementara itu, Kepala Desa Lobuk, Moh. Saleh, yang juga dikenal dengan segudang prestasi, menegaskan bahwa keberadaan Kopdes Merah Putih bukan untuk menyaingi lembaga usaha lain seperti Bumdes.
Ia juga memastikan bahwa koperasi ini dijalankan dengan prinsip gotong royong dan kemandirian.
Kades Saleh berharap, masyarakat dapat lebih memahami tujuan dan manfaat koperasi sebagai wadah ekonomi yang berbasis pada kekuatan kolektif dan partisipasi aktif warga.
“Koperasi ini hadir untuk membantu masyarakat dalam mengelola potensi ekonomi desa, seperti simpan pinjam dana, serta memberdayakan UMKM, nelayan, petani, dan peternak lokal,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, pembentukan pengurus Kopdes Merah Putih juga disepakati, dengan Turmudzi Bahri terpilih sebagai ketua. Lebih dari 20 anggota mendaftar untuk menjadi bagian dari koperasi yang diharapkan dapat menjadi pendorong kebangkitan ekonomi masyarakat desa.