Sumenep, locusjatim.com– Srikaya bukan sekadar buah musiman bagi warga Sumenep. Bagi para petani, ini adalah sumber penghidupan yang bergantung pada kualitas hasil panen.
Menyadari tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mengambil langkah strategis untuk memastikan kesejahteraan petani srikaya melalui bantuan pertanian dan pengembangan sentra produksi.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, dalam kunjungannya ke Festival Srikaya 2025 menegaskan bahwa komitmen ini tidak hanya sebatas wacana. Salah satu permintaan utama petani, yakni bantuan pupuk gratis, akan segera direalisasikan.
“Petani menyampaikan bahwa tanpa pupuk, kualitas buah menurun. Ini menjadi perhatian kami, dan bantuan akan diberikan agar hasil panen tetap optimal,” ujar Achmad Fauzi.
Namun, tantangan bagi petani srikaya tak berhenti di sektor budidaya. Pasar yang masih terbatas sering kali membuat hasil panen kurang maksimal dalam mendatangkan keuntungan.
Oleh karena itu, Pemkab Sumenep juga merancang strategi pemasaran yang lebih luas, termasuk pembentukan sentra produksi yang akan mendukung pengolahan dan distribusi hasil panen.
Langkah ini bukan hanya tentang meningkatkan jumlah produksi, tetapi juga memastikan bahwa srikaya Sumenep memiliki daya saing di tingkat nasional, bahkan internasional.
Dengan sistem distribusi yang lebih baik, petani tidak perlu lagi khawatir soal harga jual yang fluktuatif akibat keterbatasan akses pasar.
“Kebijakan ini sekaligus menjadi bukti bahwa Pemkab Sumenep melihat potensi srikaya bukan hanya sebagai komoditas pertanian, tetapi juga sebagai identitas ekonomi daerah,” tutupnya.