Sumenep, locusjatim.com– Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH. Said Abdullah, menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan bantuan kepada Muhammad Noeruddin (51), seorang guru honorer asal Kepulauan Kangean.
Penyerahan bantuan berupa uang tunai dan sepeda motor Honda Beat dilakukan di kediaman MH. Said Abdullah, yang dikenal sebagai “Gedung Putih,” di Jl. Ahmad Yani, Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep.
Acara yang berlangsung pada pukul 17.00 WIB itu dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti istri MH. Said Abdullah, Khalidah Ayu Winarti, Ketua DPRD Sumenep Zainal Arifin, Anggota DPRD Provinsi Jatim Abrari, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra, serta Muhammad Noeruddin sebagai penerima bantuan.
Muhammad Noeruddin sebelumnya menjadi korban kekerasan yang memilukan. Pada Senin (13/1/2025), ia diancam dengan senjata tajam oleh pelaku yang kini sudah menjadi tersangka, Ahmad Qurtubi (19). Tragisnya, sepeda motor milik Nurdin juga dibakar dalam insiden tersebut.
Dalam sambutannya, MH. Said Abdullah, yang juga politisi senior PDI Perjuangan asal Sumenep, mengungkapkan keprihatinannya atas peristiwa yang menimpa Muhammad Noeruddin.
“Saya tidak bisa membayangkan seorang guru honorer yang telah mengabdi hampir 30 tahun di Pulau Kangean mengalami nasib seperti ini. Bantuan yang kami berikan mungkin tidak seberapa, tetapi ini adalah wujud kebersamaan dan kepedulian kami,” ujar Said Abdullah.
Bantuan ini tidak hanya memberikan solusi atas kebutuhan material Muhammad Noeruddin tetapi juga menjadi simbol solidaritas untuk menghormati peran guru honorer yang sering kali dilupakan.
Dengan kejadian ini, MH. Said Abdullah berharap agar tidak ada lagi kekerasan di Madura dan masyarakat terus mengedepankan nilai-nilai budaya luhur yang telah menjadi identitas pulau tersebut.
Ia menambahkan, rasa keprihatinannya semakin mendalam setelah mendengar kabar dari pemberitaan tentang musibah tersebut. Meskipun sibuk dengan tugas di Jakarta, Said Abdullah memutuskan untuk segera pulang ke Sumenep guna bertemu langsung dengan Muhammad Noeruddin.
“Yang ingin saya sampaikan di sini adalah tidak boleh ada lagi kekerasan dalam bentuk apa pun di bumi Madura. Madura dikenal dengan budaya sopan santun yang luar biasa. Kita harus menjaga nilai-nilai ini,” tegasnya.
Muhammad Noeruddin, yang telah mengabdi sebagai guru honorer selama tiga dekade, merasa sangat bersyukur atas perhatian dan bantuan yang diberikan.
“Alhamdulillah, saya sangat berterima kasih kepada Bapak MH. Said Abdullah atas bantuan ini. Ini adalah amanah yang harus saya jaga,” tandasnya.