Sampang, locusjatim.com – Rumah Sakit Mohammad Zyn (RSMZ) Kabupaten Sampang mendapat kunjungan dari konsultan The Export-Imprt Bank Of Korea (KEXIM), Economic Development Cooperation Fund (EDCF) untuk proyek relokasi RSUD dr.Mohammad Zyn.
Dalam kunjungan ini sambut langsung oleh PJ Bupati Sampang Rudy Arifiyanto, Wakil DPRD, Kabag Hukum, Direktur Rumah Sakit Mohammad Zyn, Kepala Bappeda Litbang, Dinkes dan KB, BPPKAD, DPM PTSP Naker dan tenaga ahli PT Doresti Jaya Nico Saputra.
Sementara kunjungan ini hadir Manager University Industry Foundation Yonsei University Mirae Campus ; Profesor Nam Eun Woo dan Perwakilan Direktorat pendaan bilateral kementrian PPN/BAPPENAS RI Wiwit Widodo, S.Sos.,M.E, serta tim dari Korea.
PJ Bupati Sampang Rudy Arifiyanto dalam sambutannya mengucapkan banyak terimakasih kepada Profesor Nam Eun Woo selaku Project Meneger University Industry Foundation Yonsei University Mirae Campus beserta Tim. Semoga dengan kunjungan ini bisa membuka jalan untuk rencana relokasi RSUD dr Mohammad Zyn di kabupaten Sampang ini. Karena dengan terlaksananya proyek strategis ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi masyarakat Sampang, tetapi juga bagi masyarakat pulau Madura, khususnya dalam meningkatkan akses terhadap layanan yang lebih baik, modern dan aksesibel,”jales Rudy Arifiyanto dalam sambutannya, Rabu (22/01/2025).
PJ Bupati Rudy Arifiyanto juga mengajak semua pihak dalam pertemuan ini berdiskusi secara terbuka dan konstruktif, sehingga setiap tahap pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan lancar, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,”ujarnya.
Perlu diketahui bahwa relokasi ini dibutuhkan demi peningkatan pelayanan kesehatan khususnya, penambahan jumlah kapasitas tempat tidur, poli rawat jalan, rawat inap, IGD, kamar Operasi dan jenis pelayanan medis ( kanker, jantung, syaraf dan Urologi).
Untuk rencana pembangunan ini dibutuhkan anggaran sekitar Rp.760.607.595.476 atau senilai US$47.537.974,76 (Krus 1US$ = Rp.16.000.000).
Mengingat besarnya biaya tersebut pemerintah kabupaten Sampang berupaya mencari alternatif skema pembiayaan dengan mengajukan permohonan skema pembiayaan penerusan pinjaman luar negeri (PPLN) kepada menteri PPN/BAPPENAS RI,”jelasnya.
Sementara itu Plt Direktur Rumah Sakit Dr. Muhammad Zyn Sampang, Bhakti Setia Tunggal menjelaskan bahwa kunjungan dari bank exim korea sebagai tindak lanjut dari pengajuan pinjaman dana relokasi.
“Pada saat kita mengajukan pinjaman yang difasilitasi oleh Bappemas RI dari Bank Exim Korea merespon itu, kemudian dia membentuk tim feasibility study berkunjung ke Sampang terkait kelayakan RSMZ apa bisa dikembangkan untuk relokasi,” jelasnya.
Tindal lanjut itu, team feasibility turun ke Sampang untuk mengecek langsung dengan tujuan meyakinkan keberadaan RSUD.
“Sekarang tindak lanjut dari proses yang sebelumnya kami ajukan dan mereka datang kesini untuk meyakinkan keberadaan RSUD,”jelasnya.
Kata Bhakti, dalam hal ini pihaknya telah mempersiapkan sertifikat tanah relokasi serta ijin pendirian rumah sakit.
“Sebelum pengajuan pendaan ini, kita sudah persiapkan lokasi sertifikat yang jelas, ijin pendirian rumah sakit dan kajian kelayakan rumah sakit baru sudah kita siapkan dan luncurkan ke tim tersebut, makanya mereka berkunjung kesini. Mereka 1 tim berjumlah 10 orang,”terangnya.
Pihaknya berharap relokasi RSUD bisa terlaksana dengan harapan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Kami harap ini bisa terlaksana dengan baik, dan relokasi bisa berjalan dengan tujuan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat,”tutupnya.