LOCUSJATIM.COM, JEMBER – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan menggelar Peluncuran Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Buruh Tani Tembakau. Tepatnya, di Aula PB Sudirman pada Jumat (29/11/2024) pagi.
Bupati Jember Hendy Siswanto, dalam sambutannya menyatakan bahwa Kabupaten Jember harus terus dijaga. Khususnya, dalam menyejahterakan para petani dan nelayan.
“Jember perlu menjadi lumbung pangan nasional. Salah satu caranya adalah kita harus memberikan kesejahteraan kepada buruh tani, petani, dan nelayan,” ujarnya Jum’at (29/11/2024).
Lanjut Hendy, ribuan buruh tani tembakau di wilayah Kabupaten Jember mendapat perlindungan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) dari BPJS Ketenagakerjaan.
“Hari ini, ada sebanyak 19.939 jaminan sosial tenaga kerja yang diberikan. Belasan ribu buruh tani Jember kita ikutkan ke BPJS ketenagakerjaan,” ungkapnya.
Program pemberian Jamsostek itu merupakan program dari Pemkab Jember. ujar Bupati Jember Hendy Siswanto, berasal dari anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
“Yang sudah kami lakukan, ada total 540 ribu Jamsostek di Kabupaten Jember ini. Penerimanya, dari buruh tani tembakau, termasuk nelayan, RT/RW,” ulasnya.
“Maka ini adalah bagian komitmen kami bersama Gus Firjaun, bahwa masyarakat Jember harus ada proteksi (Jamsostek) itu. Karena itu nanti akan digunakan jika terjadi sesuatu kepada para pekerja itu. Karena mereka adalah tulang punggung keluarga,” sambungnya.
Pemberian jaminan sosial ini diharapkan dapat memproteksi para buruh tani, agar mereka nyaman dan aman menjadi buruh tani.
“Maka salah satu hal yang memudahkan adalah kehadiran Pemkab Jember memberikan Jamsostek ini kepada masyarakat. Kita harus cover terus karena DBHCHT itu setiap tahun ada,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Jember Dadang Komarudin mengatakan, dari 500 ribu lebih itu, yang aktif hanya 323 ribu sampai hari ini.
“Itu yang diperlukan komitmen dari pemerintah, karena itu kebutuhan dasar masyarakat Jember,” ujarnya.
Terkait program Jamsostek bagi buruh tani tembakau ini, lanjut Dadang, dari data yang dikumpulkan tercatat ada 43 ribu lebih.
“Tapi setelah diverifikasi oleh Disnaker Jember, yang diikutsertakan sebanyak 19.939 buruh tani itu,” pungkasnya.