BeritaHeadline

Aktivis Demokrasi Jember, Desak Pansus Ambil Sikap Tegas Terkait Pernyataan Gus Fawait

704
×

Aktivis Demokrasi Jember, Desak Pansus Ambil Sikap Tegas Terkait Pernyataan Gus Fawait

Sebarkan artikel ini
Jember
Forum Aktivis Demokrasi Jember memberikan surat kepada Pansus Pilkada DPRD Jember.

LOCUSJATIM.COM, JEMBER – Menanggapi Pidato Gus Fawait yang menyebut-nyebut Gerakan Terlarang saat Hari Santri pada (21/10/2024) lalu. Forum Aktivis Demokrasi Jember memberikan surat kepada Pansus Pilkada DPRD Jember, untuk mengambil sikap tegas.

Surat yang ditujukan kepada Ketua Pansus DPRD tersebut, meminta Pansus untuk memanggil yang bersangkutan, dalam hal ini adalah Cabup no urut 02 Muhammad Fawait (Gus Fawait).

“Tujuan saya datang kesini untuk mengantar surat, yang isinya terkait pidato politik Gus Fawait yang menyebut-nyebut gerakan PKI, itu tidak layak,” ujar Ketua Aktivis Demokrasi Jember Nuruddin kepada sejumlah wartawan, Rabu (13/11/2024).

Menurut Nuruddin, pidato Gus Fawait dengan menyebut-nyebut Gerakan terlarang tersebut, dinilai membuat masyarakat resah.

“Maka ketika melihat dari pidato Gus Fawait pada hari santri, itu menyatakan terlalu provokatif,” ungkapnya.

Dalam pidato tersebut, lanjut Nuruddin, Gus Fawait juga mengatakan bahwa ada usaha yang menjegal dirinya (Gus Fawait) dengan memberitakan hoax, fitnah dan mengolok-olok.

“Nah kemudian yang sangat menukik adalah dengan mengatakan, diakhiri-akhir ini ada yang mencoba untuk memenggal dengan usaha yang sangat sistematis, masif, dengan cara memberikan berita hoax, memfitnah dan mengolok-olok,” ulasnya.

“Sebenarnya ketika melihat dari sudut pandang islam, mengatakan fitnah kepada orang lain dengan tidak benar, ini hukumnya sudah sudut pandang aqidah yang harus kita bangun,” sambungnya.

Tak hanya menuntut Pansus Pilkada untuk memanggil Gus Fawait, lanjut Nuruddin, dirinya juga meminta Pansus untuk memanggil Jih Hendy.

“Agar tahu apakah benar Jih Hendy itu memfitnah atau mengolok-olok, kalau tidak itukan fitnah,” ujarnya.

“Terus kenapa Gus Fawait ngomong seperti itu kalau tidak ada bukti, karena ini membawa nama santri yang notabene santri itu adalah umat Muslim, kan ini sudah mau memecah belah santri,” sambungnya.

Namun, kehadiran Nuruddin ke DPRD Jember, tidak dapat ditemui oleh Ketua Pansus Pilkada.

“Tadi katanya Ketua Pansus keluar, maka saya sangat kecewa, saya niat ingin bertemu langsung, sampai sini tadi katanya keluar,” ungkapnya.

“Besok saya upayakan, kalau tidak sibuk, pasti saya akan kesini. Saya mau bertanya kepada Ketua Pansusnya, kapan surat saya mau ditanggapi,” sambungnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *