LOCUSJATIM.COM, JEMBER – Pemberhentian program kemasyarakatan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, selama masa Pilkada 2024. Banyak ditanggapi oleh organisasi-organisasi kemasyarakatan, salah satunya GP Ansor Kencong.
Pemberhentian program kemasyarakatan tersebut, merupakan upaya Pemkab Jember, untuk menjaga netralitas ASN selama masa Pilkada 2024.
Nantinya setelah masa Pilkada 2024, program kemasyarakatan tersebut, akan kembali dilaksanakan dan dicairkan.
Menurut Sekretaris GP Ansor Kencong Anawan, dirinya meminta masyarakat untuk bersabar, agar bantuan ini tidak menjadi politisasi bagi siapapun, khusunya kedua paslon Pilkada 2024.
“Ini kan sifatnya harus jelas, dalam artian bahwa bansos, hibah dan honor guru ngaji, banyak ditunggu terutama oleh guru ngaji, saya fikir semuanya harus bersabar karena pencairan ini bukan ditiadakan tetapi ditunda, karena Jember akan melaksanakan pesta demokrasi Pilkada, maka agar tidak terjadi saling memanfaatkan politisasi terhadap bantuan itu, maka sebaiknya menurut kami sebagai pemerhati terhadap guru ngaji, tidak ada persoalan, karena itu hanya ditunda saja,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (16/10/2024).
“Kita juga harus bersabar, melihat juga kondisi saat ini, saya fikir banyaknya bansos yang hari ini banyak dibekukan, karena takut di politisasi oleh salah satu paslon, melihat juga Bupati kita saat ini sedang cuti,” sambungnya.
ASN awan juga mengatakan, pihaknya juga akan terus mengawal program kemasyarakatan ini, khususnya bansos, hibah dan honor guru ngaji.
“Saya fikir kami selalu mengawal, agar bantuan ini harus terealisasi. Insyaallah di tahun 2024, setelah Pilkada akan segera dicairkan,” ungkapnya.
Terkait pemberhentian program kemasyarakatan tersebut, lanjut Asnawan, keputusan Pemkab Jember dalam hal ini sudah sangat tepat.
“Kalau menurut kami Pemkab ini harus netral, terutama ASN di dalamnya yang banyak terlibat dalam hal ini. Maka saya fikir posisi di tengah-tengah ini akan menjadikan Jember lebih baik dan harmonis. Karena hal-hal seperti ini sangat riskan pada tahun politik ini,” ulasnya.
“Keputusan Pemkab sudah sangat tepat, menjaga netralitas dan menjaga kondusifitas, karena ini adalah cita-cita bersama. GP Ansor juga akan mengawal ini, dalam rangka untuk menyejahterakan masyarakat terutama guru ngaji, dan sekali lagi ini hanya ditunda,” sambungnya.