SUMENEP, locusjatim.com- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, memastikan untuk saat ini lembaga Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) di wilayahnya aman dari buku ajar bermasalah, Kamis (24/08/2023).
Kepala Kemenag Sumenep Chaironi Hidayat menjelaskan, hal itu berdasarkan hasil kajian dan penelitian yang dilakukan oleh seluruh pengawas dan guru-guru pada lembaga pendidikan yang ada di bawah naungannya.
Menurutnya, setelah santer isu buku ajar bermasalah yang terjadi di Kabupaten Sampang beberapa waktu lalu, pihaknya segera memanggil Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah (Pendma).
Selanjutnya, kasi Pendma Kemenag Sumenep juga langsung menginstruksikan kepada seluruh Pengawas Madrasah dan guru-guru untuk memeriksa dan mengadakan kajian, terhadap buku ajar yang dipakai di lembaga masing-masing.
Akan tetapi dari hasil pemeriksaan tersebut, kata Chaironi, belum ditemukan buku ajar yang bermasalah, baik di MTs maupun MA di Kabupaten Sumenep. Atau bisa dipastikan aman.
“Alhamdulillah, buku-buku yang viral di Sampang itu sama sekali tidak digunakan di Sumenep. Sehingga bisa dikatakan aman untuk Kabupaten Sumenep,” jelasnya.
Namun, dirinya menegaskan, apabila ditemukan buku ajar bermasalah beredar di MTs atau MA di Sumenep, maka pihaknya akan segera melakukan penarikan.
Dia menambahkan, sesuai informasi sementara yang diperoleh dari Kantor Kemenag di Pamekasan dan Bangkalan juga tidak menggunakan buku ajar bermasalah, seperti yang beredar di Kabupaten Sampang.
“Pasti, kami akan siap untuk langsung menarik buku tersebut. Kalau memang ditemukan,” ungkapnya.
Diketahui, sebelumnya, sempat viral buku ajar di sejumlah lembaga pendidikan MTs dan MA Kabupaten Sampang, yang diduga mengandung materi bermasalah. Akhirnya, Kanwil Kemenag Jawa Timur segera melakukan penarikan atas buku tersebut.