LOCUSJATIM.COM, SUMENEP– Duet KH. Ali Fikri-KH Unais Ali Hisyam (Final) menuai banyak kritik, pasca beredarnya isu dugaan klaim dapat dukungan dari sejumlah Pondok Pesantren di Kabupaten Sumenep, untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Namun, sejumlah ponpes di Kabupaten Sumenep ramai membantah pernyataan politik mendukung pasangan KH. Ali Fikri-KH Unais Ali Hisyam di Pilkada Sumenep tahun 2024.
Hal tersebut, disampaikan sebagai jawaban atas beredarnya pesan berantai yang dikirim ke berbagai platform media sosial.
Juru bicara Pondok Pesantren Al-Amin, Prenduan Sumenep Musleh Wahid mengatakan, pihaknya menyayangkan adanya kampanye hitam tersebut.
“Saya tegaskan bahwa Ponpes Al-Amin tidak mendukung Paslon FINAL seperti yang beredar di medsos itu. Kami keluarga besar Al-Amin mulai dari santri dan alumni tidak memihak siapapun, dan bebas politik. Artinya jika ada klaim tertentu, kami pastikan itu bukan statemen kami,” tegas Musleh Wahid, Kamis (3/10/2024).
Hal senada juga diungkap Hamdan, Ketua Alumni PP Mathlabul Ulum, Jambu, Lenteng, Kabupaten Sumenep. Menurutnya, pihak alumni merasa terganggu dengan munculnya klaim pernyataan dukungan politik yang beredar itu.
“Gak ada ya yang namanya mendukung Final itu. Saya sudah konfirmasi juga ke Pengasuh Ponpes Mathlabul Ulum. Kami alumni Mathlabul Ulum membantah itu, gak benar itu bahwa kami mendukung Final,” kata Hamdan, Kamis (3/10/2024).
Pihak Pondok Pesantren Aqidah Usmuni, Terate Sumenep juga menyampaikan klarifikasi atas munculnya klaim politik yang mencatut nama lembaganya.
“Ya gak benar itu. Kami pastikan tetap tegak lurus mendukung paslon Faham. Jangan diputarbalikkan di medsos. Kami juga sudah klarifikasi dan bertanya ke level pengasuh Ponpes Aqidah Usmuni. Semuanya sudah punya tekad bulat,” terang Wakil Ketua Alumni Ponpes Aqidah Usmuni, Suryadi, Kamis (3/10/2024).
Sementara itu, dua hari pasca beredarnya banner dukungan politik pesantren ke Final, masyarakat meminta agar pihak tim sukses dapat lebih berlaku etis dan menghindari politik memecah belah.
“Kalau pesantrennya tidak mendukung, ya jangan diklaim mendukung. Kasihan nanti santrinya bingung. Bisa jadi gesekan juga di tataran bawah. Dari belasan ponpes yang katanya mendukung final, itu lebih separuhnya justru mendukung Paslon Faham,” komentar Indra salah seorang netizen Sumenep.