Berita

50 Anggota DPRD Jember Resmi Dilantik, Gus Syahri Jadi Anggota Dewan Termuda

386
×

50 Anggota DPRD Jember Resmi Dilantik, Gus Syahri Jadi Anggota Dewan Termuda

Sebarkan artikel ini
DPRD Jember
Gus Syahri anggota DPRD Jember tahun 2024-2029 (Foto:Rio/Locusjatim.com)

LOCUSJATIM.COM, JEMBER – Dalam pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jember, terdapat wajah-wajah baru. salah satunya yakni munculnya anggota DPRD Kabupaten Jember Termuda. Yakni Ahmad Syahri As-Shidiqqi yang masih berusia 25 tahun.

Dengan perolehan suara mencapai 13.000 suara, pria yang akrab disapa Gus Syahri tersebut berhasil terpilih menjadi anggota dewan periode 2024-2029 dari daerah pilihan (dapil) 6 (Kecamatan Puger, Gumukmas, Kencong, Jombang).

“Alhamdulillah saya bersyukur kepada Allah bisa menjadi anggota dewan, diamanahkan oleh rakyat khususnya dapil saya.” ujar Gus Syahri saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

Lanjut Gus Syahri, dirinya melakukan kampanye dengan cara mengunjugi langsung setiap warga, untuk mencari informasi dan menyerap aspirasi masyarakat.

“Meskipun saya masih muda, saya jarang menggunakan medsos untuk mencari simpati. Justru saya turun langsung door to door kepada masyarakat. Mungkin hal itu mas yang bikin masyarakat percaya,” ulasnya.

Perlu diketahui, Gus Syahri merupakan anak pertama dari Ahmad Fadil Muzakki Syah yang lahir dari kalangan santri. Dirinya bergabung dengan partai Gerindra sedangkan sang Ayah mantan Anggota DPR RI dari Partai Nasdem. Maka dari itu, Gus Syari mengaku menjadi anggota DPRD. Karena terinspirasi dari sang ayah.

“Nah untuk sosok bapak saya, memang menjadi inspirasi bagi saya. Dulu saat saya masih kecil kan melihat bapak (jadi anggota DPR RI), itu adalah contoh bagi kita anak-anaknya,” ungkapnya.

Terkait Visi Misi ke depan, lanjut Gus Syahri, dirinya berharap bisa memberikan manfaat. Terutama di bidang pendidikan. Maka dirinya menginginkan masuk dalam Komisi D.

“Karena menurut saya ilmu itu mahal harganya (bermanfaat). Apalagi konsep yang bisa mengubah kemiskinan itu kan hanya ilmu. Termasuk juga Insyaallah saya akan berjuang untuk Guru Honorer, kita lihat nanti ke depan,” ujarnya.

Kendati demikian, dirinya juga tidak bisa memaksakan keinginannya dan tetap mengikuti apa yang akan di tugaskan oleh Fraksi.

“Tapi itu keinginan, kalau dari Fraksi tidak diperkenankan. Saya ingin memberikan manfaat dimanapun berada,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *