Berita

UIN KHAS Jember Dorong Sinergi Kampus dan Desa Lewat Bootcamp Ekoteologi di Pasuruan

1111
×

UIN KHAS Jember Dorong Sinergi Kampus dan Desa Lewat Bootcamp Ekoteologi di Pasuruan

Sebarkan artikel ini
UIN KHAS Jember Dorong Sinergi Kampus dan Desa Lewat Bootcamp Ekoteologi di Pasuruan
Workshop on Ecotheology Studies: Multidisciplinary Approaches dalam format bootcamp di Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Foto: Istimewa

Pasuruan, locusjatim.com Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember resmi membuka kegiatan Workshop on Ecotheology Studies: Multidisciplinary Approaches dalam format bootcamp di Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/10/2025).

Kegiatan yang digelar di tengah lanskap alam lereng bukit itu dihadiri langsung oleh Rektor UIN KHAS Jember Prof. Dr. H. Hepni, bersama Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Prof. Dr. M. Arskal Salim GP dan Wakil Rektor I Prof. Dr. M. Khusna Amal.

Dalam sambutannya, Prof. Hepni menyebut bootcamp ini sebagai langkah konkret membawa konsep ekoteologi ke dalam aksi nyata di masyarakat.

“Hari ini kita memulai babak baru, membawa ekoteologi dari ruang konsep menjadi aksi nyata,” ujarnya saat membuka kegiatan.

Dia menegaskan bahwa menjaga alam adalah bagian dari tanggung jawab spiritual manusia sebagai khalifah di bumi.

“Konsep besar sudah dirumuskan oleh Menteri Agama. Tugas kita hari ini adalah memberi makna dalam bentuk aksi,” katanya.

Ia menambahkan, tindakan nyata tersebut bisa diwujudkan melalui riset, workshop, maupun gerakan masyarakat. Bagi Prof. Hepni, menjaga semesta adalah bagian dari iman. Kata dia, botcamp tersebut, dirancang bukan hanya sebagai forum diskusi, tetapi juga ruang pertemuan antara teori dan praktik, antara ilmu dan lingkungan hidup masyarakat.

“Alam juga saudara kita,” ucapnya,

Sementara itu, Prof. Khusna Amal menjelaskan alasan kegiatan ini dikemas dalam bentuk bootcamp di luar kampus. Menurutnya, pendekatan lapangan akan memperkaya pengalaman akademisi dan mahasiswa untuk memahami ekoteologi secara kontekstual.

Desa Jatiarjo dipilih karena dikenal memiliki inovasi pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan peraturan desa yang berpihak pada pelestarian lingkungan. Lokasi ini juga dinilai mendukung penguatan program strategis kampus seperti Desa Ramah Anak dan Perempuan, Desa Ramah Lansia, hingga Desa Moderasi Beragama.

Menurut Prof. Amal, bootcamp ekoteologi ini akan menjadi tonggak awal program Sinergi Kampus-Kampung, yakni jembatan antara dunia akademik dan kehidupan pedesaan

“Kita sudah cukup lama bergulat dengan teori di kampus. Saatnya keluar, menyerap ilmu pengetahuan dari tengah-tengah masyarakat. Kita kembali ke desa bukan sekadar nostalgia, tapi untuk belajar dari akar,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Jatiarjo menyambut positif kegiatan tersebut. Ia menilai kehadiran akademisi UIN KHAS Jember akan membantu desa dalam mengembangkan konsep pembangunan berkelanjutan.

“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran UIN KHAS Jember di desa kami. Ini akan memperluas wawasan kami dalam merancang masa depan desa dan merawat lingkungan dengan lebih terarah,” tandasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *