BeritaHeadline

Menparekraf Sebut MEC Bisa Jadi Magnet Wisata Dunia

688
×

Menparekraf Sebut MEC Bisa Jadi Magnet Wisata Dunia

Sebarkan artikel ini
Madura Ethnic Carnival
Peserta Madura Ethnic Carnival 2025. Foto: Rifki/locusjatim.com.

Sumenep,locusjatim.com Madura Ethnic Carnival (MEC) 2025 kembali menghadirkan kemegahan budaya yang memikat. Sabtu (20/09/2025) malam, lebih dari 100 kostum karnival hasil karya kreator lokal hingga luar Madura dipamerkan di jantung Kota Sumenep, menjadikan acara tahunan ini salah satu perhelatan budaya terbesar di Madura.

Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Cecep Rukendi menegaskan, MEC adalah momentum untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga warisan budaya.

“MEC sebagai momentum, untuk mempertegas bahwa kebudayaan adalah warisan yang harus dijaga dan inspirasi serta motivasi yang mampu menghasilkan karya,” ujarnya saat memberikan sambutan.

Cecep menilai, kemeriahan MEC 2025 membuktikan bahwa budaya lokal Sumenep mampu menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi para kreator. Karya-karya yang ditampilkan tidak hanya indah secara visual, tetapi juga mengandung pesan mendalam tentang kekayaan tradisi.

Lebih lanjut, Cecep mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep yang menerapkan strategi Pentahelix dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif. Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, komunitas, pelaku usaha, hingga media dinilai mampu memperkuat keberlanjutan kegiatan seperti MEC.

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa kreativitas masyarakat harus didukung secara nyata oleh banyak pihak. Tanpa adanya sokongan moril dan materiil, sulit bagi para pelaku seni untuk terus berkembang dan menghasilkan karya berkualitas.

Tak hanya itu, Cecep mendorong agar MEC tidak berhenti pada level lokal maupun regional. Ia berharap, event ini bisa meluas hingga menjadi destinasi wisata budaya unggulan nasional bahkan internasional.

“Mudah-mudahan terus berkelanjutan jadi event tahunan yang tidak hanya dinikmati Sumenep atau Jatim. Tapi juga jadi salah satu objek wisata yang dikunjungi oleh wisatawan maupun luar negeri,” tandasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *