BeritaHeadline

Pemkab Sumenep All Out Lawan KLB Campak, Kolaborasi Jadi Kunci Keberhasilan ORI

898
×

Pemkab Sumenep All Out Lawan KLB Campak, Kolaborasi Jadi Kunci Keberhasilan ORI

Sebarkan artikel ini
KLB campak Sumenep
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo. Foto: Istimewa

Sumenep,locusjatim.com Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep bergerak total dalam menangani Kejadian Luar Biasa (KLB) campak yang hingga akhir Agustus 2025 tercatat menelan 20 korban jiwa dari 2.434 kasus.

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menegaskan bahwa imunisasi massal melalui program Outbreak Response Immunization (ORI) menjadi langkah utama, dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat sebagai kunci keberhasilan.

“Insya Allah kita terus bergerak untuk mengimunisasi masyarakat, karena ini menyangkut kepentingan bersama. Kami bersama tokoh masyarakat terus menyampaikan bahwa imunisasi sangat penting untuk anak-anak kita,” kata Bupati Fauzi, Selasa (02/09/2025) kemarin.

Ia menambahkan, ORI tidak hanya difokuskan pada penghentian penyebaran campak, tetapi juga diarahkan untuk meningkatkan capaian imunisasi secara keseluruhan. “Target kami ke depan, anak-anak Sumenep memiliki imun yang kuat, sehingga lebih terlindungi dari berbagai penyakit menular,” ujarnya.

Fauzi mengakui masih ada warga yang ragu bahkan menolak imunisasi karena terpengaruh kabar bohong. Untuk itu, Pemkab mengedepankan pendekatan kultural dengan melibatkan kiai, tokoh agama, dan kader kesehatan di akar rumput. “Kami ingin memastikan masyarakat paham, imunisasi bukan pilihan, melainkan kebutuhan,” tegasnya.

Sebelum ini, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, saat meninjau langsung penanganan KLB di Sumenep, menegaskan pentingnya percepatan imunisasi agar kasus segera terkendali. “Kita targetkan dalam dua minggu semua anak sudah diimunisasi. Jangan sampai ada lagi korban hanya karena masyarakat termakan hoaks,” katanya.

Menkes juga menyoroti pentingnya percepatan layanan laboratorium kesehatan di Madura. Selama ini, sampel kasus campak harus dikirim ke Surabaya sehingga memperlambat penanganan. “Saya ingin ada satu laboratorium di Madura, supaya hasil bisa cepat keluar dan segera ditangani,” tandasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *