BeritaHeadline

Call Center 112 Sumenep Buktikan Efektivitas Layanan Darurat Terpadu

529
×

Call Center 112 Sumenep Buktikan Efektivitas Layanan Darurat Terpadu

Sebarkan artikel ini
Call center 112 Sumenep
Call center 112 Kabupaten Sumenep. Foto: Istimewa

Sumenep, locusjatim.com Dalam lima bulan pertama tahun 2025, layanan darurat Call Center 112 Kabupaten Sumenep mencatat lompatan kinerja signifikan. Sebanyak 477 laporan kejadian darurat berhasil ditangani secara tuntas, menandai tingkat penyelesaian 100 persen—sebuah pencapaian yang menunjukkan efektivitas sistem tanggap darurat lintas sektor di daerah tersebut.

Penanggung jawab Call Center 112, Arif Santoso, menyebut keberhasilan ini sebagai wujud dari kolaborasi solid antara berbagai instansi terkait. Mulai dari Dinas Pemadam Kebakaran, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, hingga tim medis, semuanya bergerak cepat dan terkoordinasi dalam merespons setiap laporan.

“Untuk tahun 2025, meski baru lima bulan berjalan, seluruh laporan darurat yang masuk melalui Call Center 112 berhasil ditangani,” ujar Arif, Selasa (24/6/2025).

Ia menyebut tren positif ini merupakan peningkatan besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Pada 2023, layanan 112 mencatat 182 laporan dengan penyelesaian 176 kasus. Tahun 2024 naik menjadi 644 laporan, dengan tiga kasus tersisa yang belum tuntas. Sementara pada 2025, sistem langsung bergerak cepat tanpa menyisakan satu pun laporan terbengkalai.

Lompatan ini, menurut Arif, tidak hanya disebabkan oleh kecepatan operator, tetapi juga oleh integrasi sistem pelaporan yang lebih modern. Call Center 112 kini telah terhubung dengan platform SilaPoR (Sistem Layanan Pengaduan Rakyat), yang memungkinkan pelaporan dan koordinasi secara digital, cepat, dan lintas instansi.

“Kami tidak hanya mencatat laporan, tapi juga memastikan penyelesaiannya,” tegas Arif.

Ia menambahkan bahwa pelatihan rutin bagi operator serta peningkatan teknologi pelacakan menjadi faktor penting dalam memastikan efektivitas kerja tim.

Secara jenis laporan, aduan paling dominan sepanjang Januari hingga Mei 2025 adalah lampu penerangan jalan umum (PJU) padam sebanyak 96 laporan. Disusul evakuasi hewan liar atau buas (73 laporan), serta permintaan ambulans dan penanganan pohon tumbang yang masing-masing tercatat 42 laporan.

Tren ini menunjukkan pergeseran dibanding tahun sebelumnya. Pada 2024, kebakaran menjadi laporan terbanyak (126 kasus), diikuti evakuasi hewan liar (74), dan ambulans (71). Sementara di 2023, kebakaran, ODGJ, dan hewan liar mendominasi.

Tingginya penyelesaian laporan juga menandai meningkatnya partisipasi dan kesadaran warga dalam memanfaatkan layanan darurat ini. Warga kini lebih aktif melapor dan percaya pada sistem yang responsif.

“Pencapaian ini menunjukkan meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan layanan 112 sebagai jalur cepat untuk menghadapi kondisi darurat,” pungkas Arif.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *