Berita

Rugi Puluhan Juta, Kebakaran Rumah di Jember Diduga Kuat Akibat Korsleting Listrik

892
×

Rugi Puluhan Juta, Kebakaran Rumah di Jember Diduga Kuat Akibat Korsleting Listrik

Sebarkan artikel ini
Jember
Damkar jember saat memadamkan api.

LOCUSJATIM.COM, JEMBER – Rumah berukuran 6×10 meter persegi milik Abdullah (80) warga Dusun Darungan, Kelurahan Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ludes terbakar pada Sabtu (28/09/2024) siang.

Menurut keterangan tetangga korban Nayyidah (65), kondisi korban sudah pikun dan sulit untuk berjalan.

“Kalau pak Abdullah sudah pikun mas, kalau istrinya sudah meninggal. Anaknya juga tinggal di sebelah rumah yang terbakar ini,” ujarnya pada sejumlah wartawan Sabtu (28/09/2024).

“Biasanya kalau malam korban tidur di rumah anaknya (sebelah rumah korban), tapi kalau siang biasanya tidur di dalam rumah yang terbakar ini. Untungnya tadi (saat kejadian) korban belum tidur di dalam rumah masih duduk-duduk di depan,” sambungnya.

Nayyidah juga mengatakan, dirinya pertama kali melihat percikan api dari kabel listrik yang ada di rumah korban.

“Jadi saya lagi sholat di musala dekat rumah korban setelah sholat saya lihat ada percikan api dari kabel yang ada di rumah korban. Kemudian saya langsung teriak kebakaran, akhirnya warga langsung datang dan membantu memadamkan api dengan menyiram menggunakan timba. Warga juga ada yang langsung menghubungi Damkar dan PLN,” ungkapnya.

Sementara itu, Komandan Damkar Mako Regu B Dwi Atmoko mengatakan, penyebab kebakaran tersebut diduga karena korsleting listrik.

“Kalau penyebabnya korsleting listrik, tadi kami mendapat laporan dari warga sekitar pukul 12.42. Kemudian kami langsung mendatangi lokasi kebakaran untuk melakukan pemadaman,”

Lanjut Dwi, kondisi rumah kebanyakan berbahan dari bambu yang menyebabkan api cepat untuk membesar.

“Rumah itu dari bambu, jadi seluruh rumah ludes terbakar api. Jadi di lokasi memang berdekatan dengan rumah tetangga. Untungnya kami cepat datang untuk memadamkan api tersebut, sebelum merembet ke rumah tetangga,” ulasnya.

Terkait dengan kendala pemadaman, lanjut Dwi, tidak ada. Karena rumah korban berada di pinggir jalan.

“Kalau kendala tidak ada, untungnya di pinggir jalan mobil tidak masuk kedalam gang jadi kita di lokasi lancar eksekusinya. Tapi untuk mengambil air kita harus turun, karena sumber air ada di bawah,” ungkapnya.

“Kami tadi berangkat menggunakan 1 unit truk Damkar beserta 6 personil Damkar dari Mako Regu B,” sambungnya.

Terkait dengan lama pemadaman, ujar Dwi, membutuhkan sekitar kurang lebih 2 jam.

“Untuk waktu pemadaman kurang lebih 2 jam, kami di bantu masyarakat juga. Tetapi kita setelah melakukan pemadaman dan pendinginan. Tidak langsung pindah dari lokasi kebakaran. Kami menunggu benar-benar padam baru kita pulang ke Mako,” ujarnya.

Dwi juga mengatakan, tidak ada korban akibat kebakaran tersebut. Namun kerugian ditaksir hingga puluhan juta rupiah.

“Kalau korban nihil, tetapi kerugian kurang lebih 20 jt rupiah. Untuk rumah di sebelahnya terdampak sedikit dibagian atap terkena api,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *