BeritaHeadline

Pemkab Sumenep Kembali Gelar Job Fair, Jobseeker Bisa Cek Ribuan Lapangan Kerja

1284
×

Pemkab Sumenep Kembali Gelar Job Fair, Jobseeker Bisa Cek Ribuan Lapangan Kerja

Sebarkan artikel ini
Job fair 2024
Suasana job fair 2024 di gedung kopri (Foto:Rifki/Locusjatim.com)

LOCUSJATIM.COM, SUMENEP- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) setempat kembali menggelar Job Fair 2024, untuk menekan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), di Kota Keris.

Melalui event tersebut, Pemkab Sumenep menyediakan 8.431 Lowongan Kerja (Loker), yang bisa dicek oleh para jobseeker atau pencari kerja, sesuai dengan minat maupun keahlian masing-masing.

Kepala Disnaker Sumenep Heru Santoso memaparkan ribuan loker itu berasal dari 33 perusahan baik dari dalam maupun luar negeri, seperti Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi hingga Jerman.

Adapun posisi yang ditawarkan cukup beragam, mulai dari administrasi perkantoran, sales marketing hingga tenaga medis.

“Nanti untuk penempatannya ada yang di Sumenep dan ada yang di luar Sumenep bahkan di luar negeri. Untuk yang diluar negeri itu bahkan gajinya bisa mencapai di atas Rp 35 juta per bulan,” terangnya.

Lebih lanjut Heru mengatakan, Job Fair 2024 bisa menjadi salah satu jawaban bagi para lulusan baru yang masih bingung dalam mencari kerja.

Dirinya mengatakan dari aspirasi yang ia terima, masih banyak masyarakat yang mengalami kesusahan untuk mencari pekerjaan. Tetapi di sisi lain perusahaan juga mengungkapkan kesulitan mereka mendapat karyawan baru.

Oleh sebab itu ia menilai dengan adanya gelaran tersebut, perusahaan yang membutuhkan karyawan bisa menjaring pekerja baru, dan masyarakat dapat mengirimkan lamaran pekerjaan mereka.

Melalui cara tersebut kata dia, kedua belah pihak mendapat jalan keluar yang baik dan bisa berdampak pada penurunan angka TPT di Sumenep serta menggerakkan roda perekonomian daerah.

Namun, dirinya juga memiliki sejumlah catatan untuk bahan evaluasi, yakni terkait masih adanya mindset jika bekerja harus langsung memiliki posisi atau jabatan yang tinggi, yang tertanam di kalangan anak muda.

Padahal lanjutnya, dalam dunia kerja semuanya harus benar-benar dimulai dari nol.

“Dunia kerja tidak seindah itu, kita harus benar-benar membangun karir dari bawah dulu, baru nanti bertahap. Bukan langsung enak dan punya bawahan. Nah hal ini yang kemudian menjadi PR bagi kami bagaimana cara mengubah pemikiran-pemikiran yang seperti itu,” paparnya.

Sementara itu, salah seorang pelamar kerja di Job Fair 2024 Ratih mengaku senang dengan adanya event tersebut,

Menurutnya, Job Fair 2024 bisa menjadi jalan untuk dia mulai menjejaki karir di dunia pekerjaan, apalagi selama ini dirinya serta beberapa jobseeker lain mengalami kesulitan dalam mencari informasi loker.

Namun, dirinya berharap jika ke depan ada kegiatan serupa, pihak penyelenggara bisa memberikan informasi terkait hal tersebut jauh-jauh hari.

Sehingga para pencari kerja kata dia, bisa memiliki waktu lebih banyak menyiapkan berkas-berkas pendaftaran maupun melengkapi dokumen dan syarat yang dibutuhkan saat melamar pekerjaan.

“Ini baru pertama kali mencoba daftar di Job Fair, semoga sukses,” tutupnya.

Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menegaskan gelaran tersebut adalah salah satu upaya pemerintah untuk menekan jumlah TPT yang saat ini sudah ada di angka 1,61 persen.

Angka tersebut, kata dia merupakan yang terendah di Jawa Timur.

Namun dirinya mengakui, bahwa persoalan tersebut tetap membutuhkan penanganan yang serius.

Oleh sebab itu, pihaknya tak hanya kembali menggelar Job Fair, tetapi juga terus melakukan pemberdayaan, kewirausahaan, pelatihan dan beberapa program lain untuk mengatasi hal tersebut.

Job Fair ini hanya salah satu upaya untuk menekan angka pengangguran terbuka, selain itu kita juga melakukan pemberdayaan, pelatihan dan kewirausahaan. Ini harus kita atas bersama-sama,” ucapnya.

Sebab kata Fauzi, jika tingkat pengangguran terbuka tidak diatasi dengan baik, angkanya bisa kembali naik dan bisa berpengaruh pada sektor lainnya, termasuk angka kemiskinan di Sumenep.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *