Opini / Sastra

Bukan Mobil Rental atau kos-kosan sekali pakai

406
×

Bukan Mobil Rental atau kos-kosan sekali pakai

Sebarkan artikel ini
IMG 20240828 095143

Bukan Mobil Rental atau kos-kosan sekali pakai

Oleh; Muhammad Nafis, S.H,. M.H

Di tengah hangatnya dinamika politik hari ini, kini golkar putar haluan dan kembali ke jalan yang benar, usai usung airin menjadi calon gubernur di pilkada banten. Dari awal saya mengatakan bahwa golkar sedang masuk angin jika tidak mengusung airin dan lebih memilih berkongsi dengan partai lain.

Banten sejak lama menjadi kandang golkar, semua itu tidak terlepas dari perjuangan keluarga besarnya. Bahkan semua kabupaten, kota, dan juga provinsi dikuasai keluarga besar Airin yang maju dari golkar. Ini artinya, golkar telah menemukan jalan terbaik, jalan yang benar, lebih mendahulukan kader internal daripada kader orang lain.

Di sebrang sana, ujung timur pulau madura mengalami hal yang sama. Di kabupaten sumenep misalnya, pada pilkada tahun 2024 ini, ada beberapa partai politik yang belum kembali ke jalan yang benar dan belum berani mengusung kadernya sendiri. Padahal putusan MK nomor 60/PUU-XXII/2024, MK mengizinkan partai politik non parlemen untuk mengajukan pasangan calon dengan syarat partai tersebut memperoleh 7,5 persen suara pada pemilihan legislatif 2024.

Kabar tersebut, membawa kabar baik bagi semua partai politik dan tentu sangat ideal untuk mencalonkan kader terbaiknya. Terutama partai yang selama ini kesulitan usung kader maju di pilkada, kerena terhalang ambang batas syarat pencalonan pilkada, kini saatnya tunaikan janji, mengendepankan kader sendiri.

Pada hakikatnya, partai politik adalah tempat produksi calon pemimpin, bukan semacam rental mobil atau kos-kosan sekali pakai yang mudah dipakai orang lain. Akan sangat gairah jika semua partai politik menyadari letak ideologinya, dan berani mengusung kader terbaiknya.

Terakhir, kesimpulan fenomena politik kita hari ini menjelang pilkada adalah jangan pernah baper, dan jangan dibawa ke hati. Setinggi apapun popularitasnya, rekam jejaknya mentereng, namun belum mendapatkan dukungan para elit partai untuk berlayar di pilkada, jangan heran. Kerena sejatinya prinsip utama politik kita adalah hari ini lawan besok bisa kawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *