LOCUSJATIM.COM, JEMBER – Dibalik meriahnya gelaran Jember Fashion Carnival (JFC) 2024 yang berlangsung 3 hari, terdapat beberapa talent yang tumbang karena dehidrasi dan cidera akibat cuaca yang tak menentu.
Korlap Medis dari PT. Rollas Nusantara Medika dr. Fungky Anthony mengatakan, mulai dari Opening hingga Grand Carnival JFC 2024. Terdapat 10 talent JFC 2024 yang tumbang.
“Jadi total ada 10 talent yang pingsan karena dehidrasi akibat cuaca yang panas dan tidak menentu, selain itu ada juga yang cidera karena terkilir,” ujar dr. Fungky Antony pada sejumlah wartawan Minggu (04/08/2024).
Lanjut dr. Fungky seluruh talent yang tumbang tersebut langsung dievakuasi menuju Rumah Sakit Kaliwates dengan menggunakan Ambulance yang sebelumnya sudah disediakan.
“Untuk semua talent yang tumbang itu sudah kami evakuasi menuju Rumah Sakit Kaliwates, untuk dilakukan penanganan lebih lanjut,” ungkapnya.
“Jadi sebelumnya sudah kita lakukan stabilisasi disini. kemudian karena tidak memungkinkan jadi kami bawa menuju Rumah Sakit untuk dilakukan stabilisasi lebih lanjut,” sambungnya.
Terkait penanganan, lanjut dr. Fungky, para talent yang tumbang tersebut hanya dilakukan rawat jalan selama kurang lebih 2 jam.
“Sebenarnya untuk peserta yang tumbang ini tidak sampai rawat inap, jadi hanya rawat jalan saja. Kemudian bisa pulang setelah observasi kurang lebih 2 jam di Rumah Sakit,” ulasnya.
Dirinya juga mengatakan, dari 10 talent yang tumbang. 9 diantaranya mengalami Heat Stroke (cidera panas) karena menerima suhu panas yang di luar batas toleransi tubuhnya. Sementara untuk 1 talent tersebut, mengalami cidera karena terkilir.
“Jadi ada 9 talent yang pingsan itu karena kepanasan dan dihidrasi. Kalau untuk yang barusan ini sempat ada talent yang terkilir,” ungkapnya.
Sementara itu, Tim medis dan Dokter penanggung Jawab dr. Ronni Handoyo menjelaskan terkait kondisi talent yang mengalami cidera tersebut.
“Kalau yang barusan talent terjatuh karena memakai sepatu yang terlalu tinggi kemudian mengeluhkan otot pada punggung itu tertarik dan terasa nyeri. Kemudian kita lakukan pengiriman ke Rumah Sakit Kaliwates untuk dilakukan penanganan lebih lanjut,” pungkasnya.