LOCUSJATIM.COM, JEMBER – Dalam rangka memperingati tahun baru Islam. Majelis Gaul gelar Super Spesial Event Gebyar Muharram “The Year of Enlighment Muharram 1446 H”, yang bertempat di Yon Armed 8 Uddhata Yudha, Jalan Letjend Suprapto, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Sabtu (06/07/2024) malam.
Founder Majelis Gaul, Ustaz Hutri mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan, untuk mengajak kaum millenial agar lebih optimis menghadapi tahun yang akan datang.
“Jadi untuk memperingati Muharram, kita kumpulkan anak-anak muda. Supaya nantinya lebih yakin dan siap menghadapi tahun-tahun berikutnya,” ujarnya.
“Memang beberapa kali kita sudah berkomunikasi kepada Komandan Armed, dan beliau juga punya keinginan agar tentara yang muda-muda ini harus dilatih juga secara spiritual. Maka dari itu beliau meminta untuk acara ini ditempatkan di sini,” sambungnya.
Terkait dengan narasumber, lanjut Ustaz Hutri, sebelumnya ada tiga narasumber yang akan memberikan materi pada acara ini. Akan tetapi dua narasumber tersebut tidak bisa hadir.
“Ada tiga narasumber yang mengisi materi pada malam ini, pertama ada saya sendiri, kemudian ada Al Habib Muhammad Bin Haidar Al Hamid serta Prof. Dr. Faisol Bin Madi, M.A,” ungkapnya.
“Akan tetapi Prof Faisol Bin Madi tidak bisa hadir, karena beliau sebagai Dewan Pembina MUI Pusat jadi tadi sedang ada rapat di Jakarta. Sedangkan untuk Habib Muhammad Al Hamid, tadi saat acara berlangsung saya mendapat kabar. Beliau mengalami kecelakaan ketika berangkat menuju lokasi, dan beliau harus menuntaskan urusan itu dahulu,” lanjutnya.
Ustaz Hutri juga mengatakan, acara tersebut dihadiri oleh beberapa tentara muda dan ada juga beberapa dari warga sekitar. “Tadi yang hadir sebagian ada tentara muda dan sebagian juga ada dari umum,” ujarnya.
Lanjut Ustaz Hutri, majelis yang berdiri pada 17 Agustus 2017 tersebut, memang memiliki segmentasi kepada anak-anak muda.
“Sejak awal memang genre kami adalah gen z atau anak-anak muda, jadi secara narasi, style dan lain-lain itu memang tidak bisa disamakan dengan majelis-majelis lain. Bukan berarti majelis-majelis lain tidak bagus, akan tetapi kita memiliki pakem nya sendiri yaitu anak-anak muda atau gen z. Karena bisanya anak-anak muda ini sering nongkrong, jadi kami mewadahi tongkrongan itu dengan format kajian,” ungkapnya.
“Kita juga sudah sering mengadakan kajian-kajian seperti ini, kita selalu bekerjasama dan berkolaborasi dengan banyak kalangan. Baik itu sendiri maupun Akademisi, Polri, Tni dan Kedinasan,” sambungnya.