LOCUSJATIM.COM, SURABAYA – Sebanyak 15 ribu kader Muslimat Nahdlatul Ulama menggelar Istighosah bersama Nyai Munjidah Wahab serta istri Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo, Atikoh Ganjar di Jatim Expo Surabaya, Jum’at (19/01/2024).
Istighosah bersama tersebut dalam rangka menyambut Harlah Muslimat NU, bersamaan dengan kegiatan yang sama di Jakarta.
Tak hanya istighosah, belasan ribu kader NU yang telah memadati lokasi acara sejak pukul 08.00 WIB itu juga berdo’a untuk kemenangan Pasangan Calon (Paslon) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pada kontetasi politik tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
Ia menegaskan, kegiatan ini bukan untuk menandingi Harlah di Jakarta, tetapi merupakan acara rutin yang memang kerap dilakukan oleh TPN Ganjar-Mahfud.
Pada kesempatan tersebut, Atikah yang berbaur bersama para kader Muslimat itu juga menyampaikan perihal pentingnya menjaga dan merawat nilai-nilai kebangsaan.
“Tidak ada kaitannya (dengan Harlah di Jakarta, Red), karena sebetulnya kami keliling ke mana-mana. Ini baru pulang dari Manado dan langsung ke Surabaya karena sudah terjadwal cukup lama, dan istighosah yang dilakukan di setiap tempat ada. Bukan hanya untuk Ganjar-Mahfud semata tapi juga untuk kebaikan bangsa dan negara indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, inisiator acara Luki Hermawan mengaku pihaknya mendapat banyak sekali permintaan dari kader perempuan NU di wilayah Surabaya dan sekitarnya untuk mengadakan istighosah di waktu yang sama dengan acara PP Muslimat di Jakarta.
Oleh sebab itu, dirinya berinisiatif untuk merealisasikan permintan tersebut dan menggelar istighosah akbar dan mendatangkan Atiqoh juga Nyai Munjidah sebagai undangan.
“Ini karena permintaan beliau-beliau ini. Mereka terlalu jauh kalau ke Jakarta karena masalah waktu, kesehatan, usia, bahkan cuaca. Jadi akhirnya minta ada acara di Surabaya,” jelasnya.
Senada dengan Atikah, Luki juga mengaku tidak ingin menandingi kegiatan yang dilaksanakan PP Muslimat Jakarta.
Sebab, di waktu yang hampir bersamaan, pihaknya juga memberangkatkan sejumlah kader ke Glora Bung Karno sebanyak 10 bus, 7 berangkat dipagi hari, sementara tiga sisanya bertolak sesudah acara istighosah di Surabaya.
“Saya juga berangkatkan para muslimat NU tersebut naik bus ke Jakarta,” pungkasnya.