Berita

Menyukai Kerajinan Keris, Wisatawan Prancis Belajar Langsung Pembuatannya di Desa Aengtongtong

477
×

Menyukai Kerajinan Keris, Wisatawan Prancis Belajar Langsung Pembuatannya di Desa Aengtongtong

Sebarkan artikel ini
IMG 20240107 WA0030 scaled
Wisatawan asal Prancis saat melihat proses pembuatan keris di Desa Aengtongtong (Foto: Istimewa)

LOCUSJATIM.COM, SUMENEP– Menyukai kerjainan keris membuat dua wisatawan asal Prancis belajar langsung pembuatannya di Desa Aengtongtong, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep.

Kedua wisatawan itu bernama Yolanda dan Philippe. Mereka rela menempuh jarak yang jauh, demi melihat koleksi keris di Desa Aengtongtong, yang memang terkenal sebagai tempat pengerajin atau empu terbanyak di dunia, Minggu (07/01/2024).

Kunjungan itu, rupanya tak hanya untuk sekedar melihat galeri saja. Akan tetapi, dua wisatawan mancanegara tersebut, juga ingin belajar lebih dalam, mengenai segala hal yang berkaitan dengan keris. Termasuk asal usul, proses pembuatan hingga kaitannya dengan unsur mistis.

Kepala Desa Aengtongtong Hadi Sudirfan mengatakan, berdasarkan keterangan dari wisatawan, mereka baru pertama kalinya berkunjung ke Sumenep.

Menurutnya, tujuan utama mereka berkunjung ke Sumenep memang ingin mengetahui banyak hal tentang keris, serta untuk membeli beberapa koleksi keris yang ada di galeri Aengtongtong.

Kata Kades, mereka mengetahui informasi tentang Desa Aengtongtong, melalui pemberitaan di sejumlah media massa, termasuk media sosial.

“Baru pertama kali ke Sumenep. Mau lihat-lihat keris, juga ingin tau cara pembuatannya katanya,” jelasnya.

Dengan semakin dikenalnya Desa Wisata Keris Aengtongtong di kancah mancanegara, maka Kades mengajak seluruh pengerajin keris, agar dapat mengembangkan keahliannya dan terus berupaya melestarikan budaya keris.

Selain itu, dia menilai dengan menghadirkan keindahan dan keunikan dalam setiap ukiran keris, bukan tidak mungkin akan mampu menarik semakin banyak wisatawan untuk berkunjung.

Lebih lanjut, ia berharap kunjungan wisatawan, baik lokal maupun luar negeri, bisa memberikan dampak yang positif untuk industri keris, khususnya di Desa Aengtongtong.

“Semoga kunjungan wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, memberikan dukungan dan apresiasi yang positif untuk industri keris, memperkuat warisan budaya Indonesia,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *