BeritaHeadline

Antisipasi Kenaikan Angka Kemiskinan di Jember, Masyarakat Diminta Sadar Statistik

632
×

Antisipasi Kenaikan Angka Kemiskinan di Jember, Masyarakat Diminta Sadar Statistik

Sebarkan artikel ini
IMG 20250624 191959

Jember,locusjatim.com Tingginya Angka Kemiskinan di Kabupaten Jember, menjadi perhatian serius oleh sejumlah pihak. Maka dari itu, masyarakat diminta untuk lebih peduli dan sadar terhadap pentingnya data statistik.

Salah satunya melalui kegiatan rapat koordinasi yang digelar di wilayah kerja Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur V.

Rapat koordinasi yang mengusung tema Fasilitasi Pembinaan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) tersebut, digelar di Cafe Gapuro, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember. Selasa (24/06/2026).

Dalam acara tersebut di hadiri oleh sekitar 50 orang dari pihak Agen Statistik, Ketua RT dan Ketua RW, Kepala Dusun, Pemerintahan Desa dan Kader Posyandu. Selain itu terdapat 3 pembicara yaitu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Kepala BPS Jember, dan Kepala Desa Sidomulyo.

Rapat koordinasi tersebut dibuka oleh Kepala Bakorwil Jember Nana Fadjar Prijantoro yang diwakili oleh Kabid Pemerintahan Choirul Anwar.

“Program Desa Cantik ini akan terus kami dukung. Tentunya bekerjasama dengan berbagai macam stakeholder, dimulai dari Badan Pusat Statistik (BPS) kemudian Dinas Kominfo, OJK dan tentunya Pemerintah Desa Terkait. Nah, Sidomulyo ini sebagai contoh bagaimana peran pemerintah dalam menyadarkan masyarakat akan pentingnya statistik yang mencakup banyak hal,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sidomulyo Kamiludin mengatakan, Program Desa Cantik tersebut untuk, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan Data Statistik.

“Di Desa Sudomulyo, ini sebagai contoh. Kami berharap semua desa sadar akan pentingnya sebuah data atau statistik. Kenapa? Di Jember ini, angka kemiskinan absolutnya masih tinggi,” ujarnya.

“Karena untuk membangun sebuah desa, meningkatkan kesejahteraan, dan memajukan desa, itu berangkat dari kemurnian data atau keabsahan data. Jadi, penting bagi masyarakat kami untuk dididik, termasuk perangkat desa, kader posyandu, PKK, serta elemen masyarakat lainnya,” sambungnya.

Kamiludin juga mengatakan, angka kemiskinan di Desa Sidomulyo sendiri dahulu ada 2.000 kepala keluarga. Namun berkat pemutakhiran data statistik yang dilakukan, data kemiskinan yang benar menunjukkan hanya 500 kepala keluarga.

“Berangkat dari data inilah, kami bisa menggampangkan upaya untuk menurunkan angka kemiskinan, pengangguran, dan memajukan potensi desa berdasarkan data statistik tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Tri Erwandi mengatakan, pihaknya juga ikut mengawasi terkait dengan sensu mandiri yang dilakukan oleh masyarakat.

“Di sini (Sidomulyo) ternyata di tahun 2012 pernah melakukan sensus mandiri. Ketika melakukan sensus mandiri itu barangkali kalau BPS masuk kita lihat juga apakah cara ataupun metodologinya itu sudah standar atau belum,” ujarnya.

“Terkadang kan mereka yang melakukan survei itu belum ada kaedah-kaedah statistik yang dilakukan. Contohnya misalnya harus menuhi yang namanya NSPK, ada normanya, ada standarnya, ada kriteriannya, dan ada prosedur,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bobby Ari Sandy turut mengapresiasi digitalisasi yang telah diterapkan oleh Desa Sidomulyo.

“Memang kami melihat potensi besar ya di Desa Sidomulyo ini. Karena kan kami tadi juga sampaikan terkait dengan peran PPID dan KIM. Karena mau nggak mau kita ini sudah ada di dunia digital,” ujarnya.

Maka dari itu, lanjut Bobby, pihaknya mengimbau kepada masyarakat, untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas asalnya.

“Kami juga mengimbau tadi kepada masyarakat, posyandu, dan RT RW. Yang pertama untuk lebih berhati-hati dalam menyikapi pemberitaan, ada Medsos itu juga kami sampaikan bahwa akun-akun yang bisa dipercaya itu ada akun centang birunya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *