Sumenep, locusjatim.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep menyatakan optimisme dalam memenuhi target tanam padi seluas 25.000 hektare sepanjang tahun 2025. Hingga bulan Juni, realisasinya telah mencapai sekitar 83 persen, berkat semangat petani dan sinergi semua pihak.
Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, menyebut bahwa pencapaian ini menunjukkan progres signifikan di tengah berbagai tantangan. “Alhamdulillah, dengan kerja keras petani dan pendampingan intensif dari penyuluh, insya Allah target tahunan ini bisa tercapai,” ujarnya.
Menurut Chainur, target tanam memang dibagi per bulan. Pada bulan Mei, DKPP berhasil merealisasikan 2.606 hektare sesuai target. Sementara untuk Juni, dari target 1.400 hektare, telah tertanam 1.300 hektare hingga pertengahan bulan.
Musim kemarau yang masih menyimpan cadangan air dimanfaatkan optimal. Chainur menyebut kondisi ini sebagai “musim kewujudan”, yaitu saat petani dan pemerintah bahu membahu memaksimalkan potensi lahan produktif.
“Kami terus mendorong agar tak ada lahan yang dibiarkan kosong. Bahkan, banyak petani yang bisa melakukan dua kali tanam dalam satu musim,” katanya.
Semangat petani dipicu oleh motivasi kolektif untuk memenuhi visi besar pemerintah: swasembada dan ketahanan pangan nasional. Hal ini dijadikan patokan kerja oleh seluruh jajaran DKPP.
Target ini bukan hanya angka administratif, melainkan bagian dari misi strategis nasional. “Kami menjadikan target pusat sebagai barometer dan arah langkah kerja seluruh tim di lapangan,” ucap Chainur.
Selain penyuluhan teknis, DKPP juga menggelar pertemuan berkala dengan kelompok tani. Tak hanya itu, seluruh proses juga didukung dengan pendampingan langsung dari 149 penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang tersebar di seluruh kecamatan. Mereka berperan aktif membantu petani dari awal tanam hingga panen.
Dengan capaian yang sudah mendekati 85 persen di pertengahan tahun, DKPP Sumenep optimis bisa menuntaskan sisa target melalui program percepatan saat musim hujan mendatang
“Pendekatan ini penting untuk menyatukan visi petani dan pemerintah dalam satu irama kerja,” tutupnya.