Berita

Jembatan Semangir Jember Longsor, Warga Pasang Palang Darurat

32
×

Jembatan Semangir Jember Longsor, Warga Pasang Palang Darurat

Sebarkan artikel ini
Longsor
Lokasi Jembatan Semangir longsor penghubung Kecamatan Kaliwates dan Kecamatan Sukorambi. Foto: Rio/locusjatim.com

Jember, locusjatim.com Jembatan Semangir, penghubung Kecamatan Kaliwates dan Kecamatan Sukorambi yang berada di wilayah RT 02 RW 03, Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates, Jember, longsor pada Senin (23/06/2025) dini hari.

Akibat kejadian tersebut, warga setempat berusaha membuat palang sederhana dari kayu dan banner guna menghalau kendaraan besar melewati jembatan untuk sementara waktu.

Salah seorang warga setempat, Sarimin (73), mengatakan jembatan yang longsor tersebut terjadi sekitar pukul 00.00 WIB.

“Yang longsor itu sisi sebelah kiri jembatan kalau dari arah utara (Kecamatan Sukorambi), mungkin sekitar 3–4 meter yang ambruk itu,” ujarnya saat dikonfirmasi di lokasi kejadian, Senin (23/06/2025).

Ia juga mengatakan, beruntung pada saat jembatan tersebut longsor, tidak ada kendaraan yang melintas.

“Itu sampai getaran ke rumah. Saya kira ada apa awalnya, akhirnya saya keluar. Ternyata pinggirnya jembatan itu yang longsor,” ungkapnya.

Setelah kejadian jembatan longsor tersebut, lanjut Sarimin, ia dan warga setempat memasang palang untuk mengantisipasi kendaraan besar melintas.

“Untuk sementara ya ditutup sebagian jalan. Kalau ada truk bermuatan besar juga kami suruh muter, karena takut terperosok. Lebih baik agak terlambat perjalanannya, yang penting sama-sama selamat,” ujarnya.

Meski saat kejadian tidak ada banjir, Sarimin menduga penyebab utama longsor adalah karena sisi bawah jembatan yang sering terkikis air saat banjir besar. Ia menyebut banjir memang menjadi masalah rutin di wilayah tersebut.

“Kalau penyebab longsor ya banjir itu, karena sisi bawah jembatan sering tergerus air banjir. Di sini memang sering banjir, satu tahun bisa 3 sampai 4 kali,” ungkapnya.

Kejadian tersebut juga dibenarkan oleh Lurah Sempusari, Husein Satria Mahardika. Ia mengatakan, setelah mendapatkan laporan terkait jembatan longsor tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas PU Bina Marga.

“Info yang kami terima itu kemarin, Minggu, perkiraan antara jam setengah sebelas malam. Warga RT RW juga sudah langsung memasang plang pengaman sementara. Kami dari kelurahan juga telah menerima laporan dari Koordinator Tagana Kelurahan Sempusari,” ujarnya.

“Kalau penyebabnya, info yang kami dapat setelah survei lapangan itu karena kikisan dari bawah. Istilahnya plengsengannya itu di bagian bawah kurang atau tidak ada yang menopang. Dan memang mungkin sudah waktunya juga untuk peremajaan,” sambungnya.

Ia juga menyebut bahwa longsor serupa sebenarnya pernah terjadi lima tahun lalu dalam skala kecil. Namun, puncaknya terjadi pada Minggu kemarin setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Sabtu.

“Kami sementara sudah koordinasi kepada warga lingkungan sekitar RT RW untuk memasang palang sementara, untuk berjaga-jaga sambil menunggu tindak lanjut dari dinas terkait, Bina Marga atau Cipta Karya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Jembatan PU Bina Marga Jember, Khurnia W., menyebut bahwa di lokasi kejadian telah dilakukan survei untuk perbaikan dan perencanaan anggaran yang diperlukan.

“Untuk Jembatan Semangir tadi sudah dilakukan survei. Sekarang masih direncanakan penanganannya, disesuaikan dengan anggaran dan kemampuan dinas. Kami sampaikan juga kepada pengguna jalan, khususnya roda empat, agar menggunakan jalan alternatif lain sampai jembatan selesai diperbaiki,” ujarnya singkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *