PendidikanHeadline

Siapkan Kampus Ramah Lansia dan Disabilitas, Rektor UIN KHAS Jember: Kita Bangun Paradigma Cinta

59
×

Siapkan Kampus Ramah Lansia dan Disabilitas, Rektor UIN KHAS Jember: Kita Bangun Paradigma Cinta

Sebarkan artikel ini
UIN KHAS Jember
Rektor UIN KHAS Jember Prof. Hefni. Foto: Istimewa

Jember, locusjatim.com Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember diketahui, tengah menyiapkan langkah progresif menuju kampus inklusif yang ramah bagi lansia dan penyandang disabilitas.

Rektor UIN KHAS Jember Prof. Hefni, menyebut gagasan itu, bukan sekadar wacana, melainkan bagian dari gerakan global yang menempatkan kesetaraan dan kepedulian sebagai inti pendidikan tinggi masa depan.

“Istilahnya kampus ramah lansia, dan ini bukan hanya slogan kosong. Kita ingin bangun paradigma cinta, bukan hanya untuk anak-anak seperti di RA dan TK, tapi juga untuk para lansia dan disabilitas,” ujarnya, Kamis (12/06/2025).

Menurutnya, pendidikan yang berkeadilan sosial harus hadir untuk semua kalangan, tanpa memandang usia maupun kondisi fisik. Maka dari itu, dalam merealisasikan gagasan besar tersebut akan dimulai dari tiga aspek utama: kurikulum, infrastruktur, dan sikap.

Pada aspek kurikulum, Prof. Hefni menekankan pentingnya memasukkan nilai-nilai inklusif dan penghargaan terhadap keragaman kebutuhan ke dalam materi pembelajaran di semua program studi.

“Kurikulum harus menju kepada pendidikan yang ramah terhadap semua kelompok, termasuk lansia dan difabel,” tambahnya.

Dari sisi infrastruktur, UIN KHAS tengah menyiapkan fasilitas yang mengakomodasi kebutuhan khusus, seperti jalur kursi roda, akses bangunan bertingkat yang lebih mudah, dan ruang kelas yang dirancang inklusif. Hal ini, menurutnya, adalah bentuk nyata dari kampus yang tidak hanya ramah di atas kertas.

Namun, Prof. Hefni menilai bahwa perubahan yang paling penting adalah membangun paradigma cinta di kalangan civitas akademika.

“Cinta kepada sesama harus ditanamkan, dan itu bisa dimulai dari bagaimana kita memperlakukan para lansia atau penyandang disabilitas di lingkungan kampus,” katanya.

Saat ini, UIN KHAS Jember sedang berproses membentuk pusat studi sebagai tonggak awal dari implementasi konsep kampus ramah tersebut. Dari pusat studi inilah, kata Rektor nantinya akan dikembangkan program studi khusus yang menitikberatkan pada pendidikan inklusif.

Ia menegaskan, meskipun belum ada juknis atau aturan teknis dari pusat, pihaknya tidak ingin menunggu. Justru inisiatif tersebut, akan dirancang secara mandiri oleh tim akademik UIN KHAS bersama kementerian terkait, untuk dijadikan model nasional bagi kampus-kampus lain.

“Kita sudah mulai komunikasi dengan Kementerian Agama, khususnya stafsus yang menangani bidang ini. Harapannya, kalau UIN KHAS bergerak cepat, kita bisa jadi pelopor kampus ramah lansia dan disabilitas di Indonesia,” ujar Prof. Hefni.

Dengan semangat membangun cinta dan kepedulian, UIN KHAS Jember berharap mampu menjadi rumah besar yang aman, nyaman, dan inklusif bagi semua kalangan.

“Mohon doanya. Agar ini bukan sekadar mimpi,” tutupnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *