BeritaHeadline

Bulan Bung Karno, Bupati Sumenep Ajak Seluruh Elemen Bergerak Jaga Api Perjuangan

830
×

Bulan Bung Karno, Bupati Sumenep Ajak Seluruh Elemen Bergerak Jaga Api Perjuangan

Sebarkan artikel ini
Bulan bung Karno
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo. Foto: Istimewa

Sumenep,locusjatim.com Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengajak seluruh elemen masyarakat—tanpa kecuali—untuk bergerak bersama menjaga dan menyalakan kembali api perjuangan Bung Karno selama Bulan Juni, yang diperingati sebagai Bulan Bung Karno. Ia menegaskan bahwa semangat nasionalisme dan nilai kebangsaan harus terus hidup dan mengakar dalam keseharian warga.

“Bulan Bung Karno bukan hanya seremonial. Ini momentum kita bersama untuk menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan Bung Karno dalam kehidupan nyata. Tidak hanya oleh pemerintah, tapi oleh semua elemen: pelajar, petani, nelayan, pelaku UMKM, guru, tokoh agama, komunitas hingga media,” ujar Fauzi.

Menurutnya, semangat perjuangan Bung Karno tidak lekang oleh waktu. Nilai keberanian, cinta tanah air, pengabdian kepada rakyat, dan solidaritas lintas golongan tetap relevan untuk menghadapi tantangan zaman. Karena itu, Fauzi mendorong agar semua pihak mengambil peran, sekecil apapun, untuk menjaga semangat itu tetap menyala.

Sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep, ia menekankan bahwa Bulan Bung Karno harus diisi dengan kegiatan yang menyentuh langsung masyarakat. Ia mendorong festival rakyat, diskusi kebangsaan, gerakan sosial, serta kegiatan edukatif yang memperkuat semangat gotong royong dan kepedulian antarsesama.

Fauzi juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Ia menyebut pendekatan Pentahelix sebagai kunci keberhasilan: sinergi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media. Menurutnya, semangat Bung Karno hanya akan benar-benar hidup jika seluruh unsur pembangunan bergerak dalam irama yang sama.

“Kalau dulu Bung Karno memimpin revolusi fisik, hari ini kita perlu revolusi moral, revolusi semangat, dan revolusi tindakan. Itu hanya mungkin jika semua elemen ikut bergerak,” katanya. Ia meyakini bahwa kekuatan bangsa terletak pada kemampuan rakyatnya untuk bersatu menjaga warisan perjuangan.

“Jangan tunggu perintah. Mulailah dari diri sendiri, lingkungan terdekat, dan ajak yang lain ikut bergerak. Karena menjaga api perjuangan adalah tugas bersama, lintas usia, lintas profesi, dan lintas wilayah,” tandasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *