BeritaHeadline

AMS Warning Tiga Lembaga di Sumenep, Desak Tak Ada Permainan Hukum bagi ASN

789
×

AMS Warning Tiga Lembaga di Sumenep, Desak Tak Ada Permainan Hukum bagi ASN

Sebarkan artikel ini
Demo
Aliansi Mahasiswa Sumenep saat demo di pemkab. Foto: Rifki/locusjatim.com

Sumenep, locusjatim.com Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumenep (AMS) menggelar aksi unjuk rasa di tiga titik strategis di Kota Sumenep pada Selasa (28/05/2025). Mereka mendatangi Mapolres, Kejaksaan Negeri, dan Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk menuntut penegakan hukum yang adil dan bebas dari intervensi.

Aksi dilakukan sebagai bentuk protes atas lambannya penanganan kasus dugaan pelanggaran hukum yang melibatkan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Sumenep. AMS mendesak agar proses hukum dijalankan secara transparan dan tidak dipermainkan oleh lembaga terkait.

“Kami turun ke jalan karena hukum hari ini seolah kehilangan taring. Proses hukum berjalan lambat, penuh ketidakjelasan, dan diduga kuat diintervensi,” tegas Koordinator Lapangan AMS, Ahyatul Karim.

Di depan Mapolres Sumenep, mahasiswa menuntut kepolisian agar tidak tunduk pada tekanan kekuasaan dan segera menuntaskan kasus tersebut. Mereka menilai Polres gagal menunjukkan sikap tegas dalam penegakan hukum.

“Polres harus tegas. Jangan sampai kasus ini digantung atau bahkan dilepaskan karena tekanan dari Pemkab. Hukum tidak boleh tunduk pada siapa pun,” ujarnya.

Setelah itu, massa bergerak ke kantor Kejaksaan Negeri Sumenep. Di lokasi ini, mahasiswa meminta agar jaksa menjaga independensi dan tidak ikut bermain dalam politik kekuasaan.

“Jika Kejaksaan ikut tunduk, maka habis sudah harapan rakyat pada keadilan. Kami mendukung penuh proses hukum kasus BSPS, tapi harus dijalankan secara jujur dan transparan,” kata Karim.

Aksi kemudian berlanjut ke Kantor Pemkab Sumenep. AMS memperingatkan agar Bupati, Inspektorat, dan BKD tidak menjadi pelindung bagi ASN yang melanggar hukum.

“Pemerintah daerah seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjunjung integritas. Jika malah melindungi pelanggar, itu namanya mengkhianati amanat rakyat,” tambahnya.

AMS menyatakan akan terus mengawal proses hukum dan mengancam akan menggelar aksi lanjutan dengan massa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti.

“Kalau hukum terus dikebiri, kami akan jadi pengasah ketajamannya. Kami adalah suara bagi mereka yang dibungkam oleh sistem,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *