Berita

Tiga Pilar Kompak Turun Sawah: Panen Jagung di Lenteng Jadi Simbol Ketahanan Pangan Sumenep

806
×

Tiga Pilar Kompak Turun Sawah: Panen Jagung di Lenteng Jadi Simbol Ketahanan Pangan Sumenep

Sebarkan artikel ini
Panen jagung
Kapolres Sumenep AKBP Rivanda, Wakil Bupati KH. Imam Hasyim, dan Dandim 0827 Letkol Inf Yoyok Wahyudi—turun langsung memanen hasil kerja keras para petani. Foto: Istimewa

Sumenep, locusjatim.com Pemandangan tak biasa terlihat di hamparan sawah Desa Ellak Daya, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Selasa (27/5/2025). Di tengah barisan tanaman jagung yang menguning, tiga pimpinan daerah—Kapolres Sumenep AKBP Rivanda, Wakil Bupati KH. Imam Hasyim, dan Dandim 0827 Letkol Inf Yoyok Wahyudi—turun langsung memanen hasil kerja keras para petani.

Momentum ini bukan sekadar seremoni, melainkan bukti nyata komitmen bersama dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Di tengah tantangan perubahan iklim dan harga pupuk yang fluktuatif, semangat kolaborasi menjadi kunci.

“Panen ini adalah hasil dari kerja bersama. Petani tidak sendiri. Pemerintah hadir, TNI hadir, Polri hadir,” kata Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah terus memberikan dukungan teknis dan sarana produksi untuk mendongkrak produktivitas pertanian.

Dandim 0827/Sumenep Letkol Inf Yoyok Wahyudi turut menyoroti peran TNI yang tak hanya menjaga kedaulatan, tapi juga ketahanan pangan. “Kami mendampingi sejak pengolahan lahan hingga panen. Ketahanan pangan tidak bisa hanya dibebankan ke satu sektor,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Sumenep AKBP Rivanda menegaskan kesiapan jajarannya mengawal distribusi hasil panen agar tidak terhambat di tengah jalan. “Distribusi yang aman dan lancar menjadi bagian penting dalam mewujudkan ketahanan pangan,” ujarnya.

Kehadiran ketiga pimpinan daerah itu disambut antusias para petani. Mereka merasa diperhatikan dan semakin termotivasi untuk terus mengolah lahan.

Di sela panen, dialog hangat pun terjadi. Para petani menyampaikan keluhan soal akses pupuk, irigasi, dan pasar. Ketiganya menyimak dengan serius dan berjanji mencari solusi bersama.

Langkah kolaboratif ini diharapkan tak berhenti di Ellak Daya saja. Panen raya ini menjadi pemantik semangat baru bagi petani se-Kabupaten Sumenep, bahwa pertanian bukan pekerjaan yang ditinggalkan, melainkan sektor strategis masa depan.

“Baru kali ini panen kami didatangi langsung oleh para pejabat tinggi. Rasanya bangga,” tutup salah seorang petani.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *