Sumenep, locusjatim.com– Peningkatan pasokan listrik dari enam jam menjadi dua belas jam per hari di Pulau Gili Raja, Kabupaten Sumenep, disambut antusias oleh warga. Perubahan ini langsung dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari aktivitas ibadah hingga pendidikan anak-anak.
Perwakilan tokoh masyarakat sekaligus kiai setempat, K. Muhammad Adam, menyebut bahwa tambahan durasi listrik telah menghidupkan kembali suasana masjid yang sebelumnya cenderung sepi di malam hari.
“Kalau dulu masih enam jam, jamaahnya paling 10 orang. Sekarang bisa sampai dua shaf salat itu,” ujarnya, Senin (26/05/2025).
Menurut Kiai Adam, meningkatnya durasi nyala listrik tidak hanya memudahkan kegiatan ekonomi dan pendidikan, tetapi juga meningkatkan semangat beribadah warga. “Dengan 12 jam ini, alhamdulillah, aktivitas masyarakat di bidang ekonomi tambah maju, tambah lancar. Kesehatan dan pendidikan juga ikut terbantu,” katanya.
Di sektor pendidikan, penerangan yang kini hadir hingga malam memberi ruang bagi anak-anak untuk belajar lebih lama di rumah. Sementara di bidang kesehatan, fasilitas layanan dasar mulai bisa beroperasi lebih maksimal berkat ketersediaan listrik yang lebih stabil.
Meski begitu, Kiai Adam menilai capaian ini belum cukup. Ia dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya kini mendorong agar suplai listrik bisa ditingkatkan menjadi 24 jam penuh. “Kami berharap listrik bisa menyala penuh sehari semalam. Karena sekarang pendidikan sudah mulai mengarah ke digital, tentu butuh penerangan setiap waktu,” tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Sumenep KH Imam Hasyim menyampaikan bahwa peningkatan pasokan listrik ini merupakan wujud nyata dari komitmen Pemerintah Kabupaten Sumenep bersama PLN untuk memberikan pemerataan pelayanan kepada seluruh masyarakat, termasuk di wilayah kepulauan.
“Semoga dengan listrik yang sudah menyala 12 jam ini, masyarakat Gili Raja bisa lebih meningkatkan ibadahnya. InsyaAllah ke depan, kami akan upayakan listrik menyala 24 jam,” pungkasnya.