Berita

Aksi Unjuk Rasa May Day di Semarang Berakhir Ricuh, DPRD Jateng Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi

141
×

Aksi Unjuk Rasa May Day di Semarang Berakhir Ricuh, DPRD Jateng Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi

Sebarkan artikel ini
Haru buruh
Unjuk rasa peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Senin (01/05/2024) kemarin.

Semarang, locusjatim.com Unjuk rasa peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Senin (01/05/2024) kemarin, diwarnai oleh sejumlah aksi ricuh, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah Mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi.

Aksi yang dilakukan oleh Ribuan mahasiswa dan Serikat Buruh tersebut, awalnya berlangsung dengan Damai. Namun tiba-tiba para demonstran memaksa masuk ke dalam Kantor Gubernur Jateng, dengan melakukan aksi saling dorong dengan pihak kepolisian.

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Tengah Yudi Indras Wiendarto, menyayangkan aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh tersebut. Bahkan menurutnya hal tersebut tidak mencerminkan sikap buruh.

“Aksi itu berawal pagi 1 Mei 2025 kemarin. Saya bertemu demonstran dari mahasiswa dan buruh di siang hari. Bersama dengan dua anggota DPRD lainya, Imam Teguh Purnomo dan Siti Rosidah. Membagikan bunga mawar pada peserta aksi sebagai wujud rasa cinta,” ujarnya saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Gedung Legislatif, Jumat (02/05/2025).

“Bahkan perwakilan buruh ditemui langsung oleh Bapak Gubernur dan Kapolda. Teman-teman buruh bisa menyampaikan aspirasi mereka secara langsung dan mendapatkan jawaban langsung pula,” sambungnya.

Selanjutnya, ujar Legislator asal Gerindra tersebut, setelah dikalakukannya audiensi dan dialog yang dihadiri koordinator sejumlah serikat buruh tersebut. Muncul sejumlah program yang digagas Pemprov Jateng untuk menyejahterakan buruh.

“Para perwakilan buruh juga menyampaikan sejumlah usulannya, yang nantinya akan kami teruskan ke pusat, karena memang kewenangan Kementerian. Tadi diantaranya adalah penghapusan status pekerja outsourcing,” ungkapnya.

“Mulai dari koperasi buruh, penyediaan daycare untuk anak-anak buruh hingga penurunan tarif buruh yang naik Bus Trans Jateng jadi Rp1.000,” sambung pria yang juga pimpinan Komisi E yang salah satu tupoksi dan mitranya di bidang ketenagakerjaan.

Terkait aksi ricuh tersebut, Yudi menduga ditunggangi oleh kelompok maupun kepentingan tertentu.

“Karena tiba-tiba ada kelompok-kelompok yang bukan buruh dan membuat ricuh atau bahkan anarkis,” ujarnya.

“Bahkan terjadi pelemparan batu memprovokasi aparat atau merusak fasilitas umum. Nah ini tidak mencerminkan sikap buruh,” sambungnya.

Yudi juga mendukung tindakan tegas yang dilakukan pihak kepolisian. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat termasuk juga rekan-rekan buruh, untuk tidak terprovokasi dan diadu domba oleh pihak yang punya maksud tidak baik pada keutuhan bangsa.

“Sebagai catatan, penertiban tetap harus dilakukan sesuai dengan aturan. Kalau sudah menjurus ke anarkis atau perusakan, ya harus dihentikan. Diamankan, jangan sampai aksi demonstrasi yang semula damai menjadi anarkis,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto membenarkan aksi kericuhan teraebut. Ia mengatakan massa aksi juga melakukan pembakaran, pelemparan terhadap petugas, sehingga terjadi aksi saling dorong. Padahal menurutnya, semua sudah sesuai dengan SOP.

“Dari yang awalnya serikat buruh dan buruh telah menyampaikan aspirasinya itu, kemudian telah diterima oleh Gubernur, alhamdulillah berjalan lancar. Namun, di balik ini semua ternyata ada satu kelompok lagi, yaitu kelompok anarko yang bergabung dengan kelompok mahasiswa lainnya yang melakukan aksi unjuk rasa anarkis,” ujarnya.

Dari kejadian tersebut, Aryanto juga mengatakan, pihaknya berhasil mengamankan sejumlah massa aksi yang diduga sebagai provokator.

“Ada beberapa orang dari anarko yang kita amankan karena yang bersangkutan menjadi provokator. Kita melakukan pengamanan atau penangkapan, saat ini kami amankan di Polretabes Semarang,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *