BeritaHeadline

MEC 2025: Karnaval Budaya Bernuansa Topeng yang Dorong UMKM dan Kreativitas Lokal

23
×

MEC 2025: Karnaval Budaya Bernuansa Topeng yang Dorong UMKM dan Kreativitas Lokal

Sebarkan artikel ini
Madura Ethnic Carnival (MEC)
Madura Ethnic Carnival (MEC). Foto: Istimewa

Sumenep, locusjatim.com Lebih dari sekadar pesta budaya, Madura Ethnic Carnival (MEC) 2025 digadang-gadang menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi kreatif dan ruang ekspresi bagi masyarakat. Dengan mengusung tema “Topeng”, ajang tahunan ini resmi diluncurkan oleh Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) pada Kamis (1/5/2025).

Digelar setiap tahun sebagai bagian dari kalender event wisata Kabupaten Sumenep, MEC kini menjelma menjadi etalase kebudayaan yang tak hanya menampilkan kostum etnik memukau, tapi juga mendorong pelibatan pelaku UMKM dan seniman lokal untuk berkarya dan menjual produk khas Madura.

“Topeng merupakan kekayaan budaya kita yang tidak boleh punah. Semoga lewat MEC tahun ini yang mengusung tema Topeng, masyarakat bisa lebih mengenal dan bangga terhadap warisan leluhurnya,” ujar Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, saat peluncuran MEC 2025.

Tema “Topeng” dipilih tidak hanya karena nilai estetikanya, tetapi juga karena muatan filosofinya yang dalam. Di balik topeng, tersimpan identitas, cerita, dan warisan leluhur yang patut dirayakan. Lebih dari itu, pelaksanaan MEC tahun ini juga diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat melalui keterlibatan UMKM di sepanjang gelaran acara.

“Semoga seluruh rangkaian MEC tahun 2025 ini berjalan lancar, dan dapat menjadi daya tarik wisata yang memperkuat identitas budaya Madura, khususnya Sumenep, serta mendorong pelestarian seni tradisional di kalangan generasi muda,” tambah Bupati Fauzi.

Tahun ini, MEC akan digelar pada 20 September 2025 di area depan Labang Mesem Keraton Sumenep, dengan format tetap seperti tahun-tahun sebelumnya: menampilkan elemen parade seni lokal, kompetisi, serta grand show.

Ketua KJS, M. Hariri menyampaikan bahwa peserta akan dibagi dalam dua kategori, yaitu umum dan pelajar dari seluruh Indonesia.

“Untuk formatnya, kami tetap mempertahankan elemen kompetisi dan grand show, serta parade kesenian lokal sebagai pengantar,” ungkapnya.

Kabar baiknya, tahun ini pendaftaran untuk kategori pelajar digratiskan, demi memperluas partisipasi dan menjangkau lebih banyak talenta muda.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *