Berita

Pramuka Masa Depan: Bupati Fauzi Dorong Revolusi Karakter dan Sosial dari Gugus Depan

682
×

Pramuka Masa Depan: Bupati Fauzi Dorong Revolusi Karakter dan Sosial dari Gugus Depan

Sebarkan artikel ini
Pramuka
Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab), Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo. Foto: Istimewa

Sumenep, locusjatim.com Pelantikan Pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Sumenep masa bhakti 2024–2029 menjadi lebih dari sekadar seremoni. Di balik itu, terselip visi besar dari Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo yang menyerukan transformasi total arah gerakan Pramuka di era digital dan sosial modern.

Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab), Bupati Fauzi menandai momen ini sebagai titik awal revolusi karakter. Ia menyampaikan empat misi utama yang tidak hanya menyasar pembinaan kepramukaan, tetapi juga membidik peran sosial strategis Pramuka dalam membentuk wajah masa depan Sumenep.

“Gerakan Pramuka tak bisa lagi jalan di tempat. Ia harus menjadi kekuatan yang relevan dan responsif terhadap dinamika zaman,” tegasnya dari Pendopo Keraton Sumenep.

Fauzi menegaskan bahwa Pramuka harus keluar dari pola lama. Penyusunan program kini wajib berlandaskan pada realitas kekinian—mengintegrasikan teknologi, kebutuhan masyarakat, dan tantangan global.

Menurutnya, denyut hidup Pramuka terletak pada gugus depan. Kekuatan gerakan ini tak akan maksimal jika unit dasarnya tidak aktif dan berdaya.

Lebih dari kegiatan rutin, Bupati Fauzi ingin Pramuka turut hadir menyikapi persoalan sosial di masyarakat—mulai dari pendidikan karakter, kepedulian lingkungan, hingga respons isu generasi muda.

Nilai-nilai luhur Pramuka, lanjutnya, harus dihidupkan kembali sebagai fondasi karakter anggotanya. Bukan hanya simbol, melainkan identitas.

“Pramuka bukan sekadar seragam dan baris-berbaris, tapi kekuatan moral, sosial, dan edukatif yang mampu memberi warna di tengah masyarakat,” tandasnya.

Ia pun menutup arahannya dengan harapan besar terhadap pengurus baru, agar menjadikan Pramuka sebagai ruang pembinaan yang dinamis dan kontributif, bukan sekadar organisasi pelengkap.

“Gerakan Pramuka harus jadi agen perubahan, bukan hanya pelaku kegiatan. Kita ingin generasi muda yang tangguh, berpikir kritis, dan peduli lingkungan sosial,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *