Sumenep,locusjatim.com – Anggota DPRD Sumenep dari Daerah Pemilihan (Dapil) II, Akhmadi Yasid, menyambut baik rencana normalisasi listrik menjadi 12 jam di Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting.
Dalam Dialog Publik Forum Lintas Tokoh (FLT) Giliraja, Akhmadi menegaskan pentingnya listrik sebagai kebutuhan vital yang berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat.
Menurutnya, keterbatasan listrik di Giliraja selama ini bukan hanya soal teknis semata, melainkan menyangkut kebijakan strategis yang perlu ditangani secara serius.
“Sudah hampir 80 tahun Indonesia merdeka, tapi Giliraja baru menikmati listrik separuh waktu. Ini harus menjadi perhatian bersama,” ujarnya dalam forum tersebut.
Akhmadi mengapresiasi langkah bertahap yang telah dilakukan pemerintah daerah, dari layanan nol jam, menjadi 3 jam, kemudian 6 jam, hingga kini menuju 12 jam. Ia menyebut kebijakan ini sebagai wujud komitmen dan goodwill Pemkab Sumenep dalam memberikan pelayanan dasar yang merata, termasuk bagi wilayah kepulauan.
Meski demikian, ia menyoroti perlunya perbaikan manajemen teknis di internal PLN Giliraja. Ia menerima sejumlah laporan bahwa pemadaman listrik acapkali terjadi di luar jadwal, sehingga menimbulkan ketidakpastian bagi warga.
“Masalah bukan hanya mesin, tapi bisa jadi ada hal yang perlu dibenahi di tingkat pelaksana. Ini perlu evaluasi,” tegasnya.
Sebagai bagian dari lembaga legislatif, Akhmadi memastikan bahwa DPRD siap mendorong kebijakan anggaran apabila dibutuhkan untuk mendukung keberlanjutan layanan listrik di Giliraja. Ia menyatakan komitmennya untuk terus memperjuangkan hak-hak dasar masyarakat melalui perencanaan bersama pemerintah daerah.
Di akhir pernyataannya, Akhmadi berharap normalisasi listrik ini tidak berhenti di 12 jam saja, tetapi bisa ditingkatkan menjadi layanan penuh 24 jam.
“Warga Giliraja berhak atas listrik yang layak, sebagaimana masyarakat di wilayah daratan. Ini bukan soal kemewahan, tapi soal keadilan,” pungkasnya.