Sumenep,locusjatim.com – Anggota Komisi IV DPRD Sumenep, dr. Virzannida Busyro, menyoroti meningkatnya temuan kasus tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Sumenep. Ia mengingatkan bahwa TBC bukanlah aib, melainkan penyakit yang bisa disembuhkan jika dideteksi dan ditangani sejak dini.
“TBC itu bukan momok menakutkan, apalagi aib yang harus ditutupi. Ini penyakit yang bisa disembuhkan jika segera ditangani,” tegas dr. Virzannida, Jumat (11/04/2025).
Ia mengajak masyarakat agar tidak takut atau malu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala yang mengarah pada TBC, seperti batuk berdahak lebih dari dua minggu, penurunan berat badan, nafsu makan menurun, dan keringat malam berlebih.
“Kalau ada batuk berdahak lebih dari dua minggu, berat badan turun, nafsu makan menurun, dan sering berkeringat di malam hari, saya sarankan segera screening ke puskesmas atau klinik terdekat,” imbuhnya.
Menurutnya, salah satu tantangan dalam penanganan TBC adalah masih kuatnya stigma sosial. Hal ini membuat banyak penderita enggan memeriksakan diri, padahal penularan TBC bisa sangat cepat jika tidak segera diobati.
“Anda tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga membunuh perlahan orang-orang di sekitar karena penularannya sangat mudah,” jelasnya.
Komisi IV DPRD Sumenep pun terus mendorong berbagai langkah pencegahan dan pengobatan, termasuk mendukung program imunisasi BCG sejak dini serta penguatan Program Kader Anti TBC di tingkat desa.
“Kalau sekarang banyak kasus ditemukan, itu tandanya kader-kader anti TBC kita bekerja. Mereka berhasil menjaring dan mengedukasi warga,” ujarnya optimis.
Virzannida juga menekankan pentingnya pendampingan pasien selama pengobatan, agar tidak berhenti di tengah jalan dan benar-benar sembuh total.
“Setelah ditemukan, pasien harus diberi pendampingan khusus dan minum obat sampai sembuh total. Tidak boleh berhenti di tengah jalan,” pungkasnya.