Berita

Sinergi Pemimpin Daerah Bangkitkan Etos Kerja ASN Bondowoso Pasca Libur Lebaran

860
×

Sinergi Pemimpin Daerah Bangkitkan Etos Kerja ASN Bondowoso Pasca Libur Lebaran

Sebarkan artikel ini
Bondowoso
KH Abdul Hamid Wahid Bupati Bondowoso saat bersalam salaman dengan para pegawai yang hadir hari pertama masuk pasca liburan. Foto: Istimewa

Bondowoso,locusjatim.com Hari pertama masuk kerja usai libur dan cuti bersama Idul Fitri 1446 H menjadi momen penting bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso dalam meneguhkan kembali semangat pelayanan publik.

Bupati KH Abdul Hamid Wahid dan Wakil Bupati Lora As’ad Yahya Syafi’i menunjukkan kepemimpinan aktif dengan melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) langsung ke berbagai organisasi perangkat daerah (OPD), Selasa (8/4/2025).

Langkah ini mencerminkan keseriusan pimpinan daerah dalam membangun budaya kerja yang disiplin, responsif, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.

Bupati Ra Hamid menyatakan bahwa monitoring bukan sekadar kegiatan simbolis, melainkan bagian dari strategi menjaga ritme kerja aparatur sipil negara (ASN) serta memastikan pelayanan publik tidak terganggu pasca liburan panjang.

Pemkab Bondowoso meyakini bahwa pelayanan publik yang prima hanya bisa diwujudkan jika semangat kerja ASN dijaga dan terus diperkuat.

Monitoring tersebut, kata dia juga dimaksudkan sebagai bentuk penguatan internal, memastikan bahwa pegawai tidak hanya kembali hadir, tapi juga kembali berkontribusi secara maksimal dalam melayani masyarakat.

“Setelah libur panjang, fokus kita adalah mengembalikan semangat kerja dan kedisiplinan ASN. Tujuannya jelas: pelayanan kepada masyarakat tidak boleh terhenti,” ujar Bupati yang akrab disapa Ra Hamid.

Wakil Bupati Lora As’ad pun turun langsung ke beberapa OPD, termasuk Dinas Perumahan, Dinas Kesehatan, dan BPBD. Ia menegaskan bahwa kolaborasi antar-pimpinan daerah menjadi kunci dalam menciptakan sistem birokrasi yang solid dan tanggap.

“Kami ingin memberi contoh bahwa pemimpin harus hadir dan terlibat langsung, bukan hanya mengarahkan dari balik meja,” tegasnya.

Diketahui, data dari BKD mencatat kehadiran pegawai mencapai 98,57 persen—angka yang menunjukkan komitmen tinggi dari jajaran ASN dan non-ASN.

Dari total 8.735 pegawai non-guru dan non-tenaga kependidikan, sebanyak 3.555 pegawai hadir secara fisik di kantor. Sisanya tercatat dalam berbagai status sah, seperti dinas malam, cuti, izin, sakit, tugas belajar, atau dinas luar. Hanya dua pegawai tercatat tanpa keterangan (alpa), menandakan bahwa sistem pengawasan dan pelaporan berjalan dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *