Sumenep, locusjatim.com- Angkutan kapal tongkang KM Safaraz Jaya, diduga mematok tarif penyebrangan tak sesuai dengan harga yang tertera di tiket.
Salah seorang penumpang Faris menerangkan, saat itu dirinya hendak menyebrang dari Pelabuhan Talango menuju Kalianget menggunakan mobil pribadi bersama keluarganya yang ada di Talango.
Menurutnya, meski bukan asli orang Talango tapi dirinya sudah cukup sering menyebrang dan menggunakan angkutan tongkang. Sebab, dirinya juga memiliki keluarga yang merupakan warga Talango.
Saat ditagih ongkos oleh petugas KM Safaraz Jaya, dirinya langsung mengeluarkan uang sebesar Rp. 15 ribu, sesuai dengan tarif yang tertulis di tiket berwarna biru.
“Tapi tiba-tiba petugasnya tanya ke saya, oreng berek ye? Berempa oreng? (Orang barat/luar Talango ya, berapa orang, red). Lalu keluarga saya yang asal Talango jawab, orang Talango, loh kok masih ditanya lagi berapa orang,” jelasnya.
Fariz mengatakan, selama dirinya menggunakan jasa angkutan tongkang, untuk mobil pribadi tidak pernah diberlakukan tarif tambahan di luar yang tertera pada tiket.
Namun, untuk angkutan umum seperti pick up, L300 atau lainnya yang membawa penumpang atau wisatawan dalam jumlah banyak, biasanya memang diberlakukan tarif yang berbeda.
“Kok baru sekarang ini mobil pribadi juga ikut dihitung sama orangnya. Biasanya tidak pernah. Tapi saya malas berdebat, akhirnya saya tanya berapa, berapa mas, dengan logat saya yang mungkin berbeda dengan dia. Malah dia tiba-tiba emosi dan bilang saya tidak sopan, loh ini gimana? ” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, kekecewaannya atas apa yang dialaminya saat itu. Ia menyebut, seharusnya tarif yang dikenakan sesuai dengan yang telah tertulis di tiket yakni Rp. 15 ribu.
Namun, jika memang ada perubahan tarif, seharusnya petugas bisa memberikan penjelasan dengan ramah, sehingga tidak mengganggu kenyamanan penumpang.
Lebih lanjut, dirinya kembali mempertanyakan kejelasan tarif penyebrangan KM Safaraz Jaya untuk mobil pribadi.
“Saya di bilang marah, marahnya dimana? Ini aneh sekali, bukan masalah orang Talango atau bukan ya, tapi ini kok harganya tidak sesuai dengan tarif yang ada di tiket dan petugasnya juga ketus sekali, malah ngajak berdebat bukannya memberikan penjelasan, akhirnya ya saya langsung tambahi Rp 20 ribu, tapi jujur saya sangat kecewa,” katanya.
Kekecewaan pada petugas KM Safaraz Jaya, rupanya juga dirasakan oleh penumpang lainnya khairil, saat dirinya hendak menyebrang dari Talango-Kalianget.
Dia membeberkan, dirinya juga sempat cekcok dengan petugas yang sama terkait tarif tongkang.
“Memang sikapnya kurang ramah,” bebernya.
Sementara itu, Owner KM Safaraz Jaya H.Sanusi mengatakan, biaya Rp 15 ribu yang tertera di tiket adalah tarif untuk kendaraan dan supir saja.
Sementara untuk penumpang, biasanya dikenakan biaya Rp 2.500 per orangnya. Namun, dia mengakui bahwa hal tersebut belum pernah disosialisasikan kepada masyarakat.
“Itu hanya mobil dan supir saja. Kalau penumpang itu ada tarif beda, ya kadang diminta tapi kadang juga tidak,” tutupnya.