Jember, locusjatim.com – Puluhan tenaga kesehatan honorer dari Aliansi Perjuangan Honorer Independen (APHI) menggelar pertemuan dengan Bupati Jember terpilih, Gus Fawait, di Pendopo Wahyawibawagraha pada Jumat (28/03/2025) malam.
Mereka menyampaikan harapan besar terhadap kebijakan yang akan diambil Gus Fawait, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan honorer.
Dalam pertemuan tersebut, Gus Fawait menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan pendidikan dan kesehatan, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo.
Ia juga memastikan bahwa insentif bagi tenaga honorer sudah mulai dicairkan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Kesehatan dan pendidikan menjadi prioritas utama kami. Ini adalah amanah dari Presiden Prabowo yang harus kami jalankan. Saat ini, kami masih melanjutkan program yang sudah dirancang oleh pemimpin sebelumnya. Mulai 2026 hingga lima tahun ke depan, kami akan menyusun kebijakan baru yang lebih komprehensif,” ujar Gus Fawait.
Namun, ia juga meminta masyarakat untuk bersabar karena perubahan besar membutuhkan waktu dan proses. Ia menyadari banyak persoalan yang masih harus diselesaikan, mulai dari infrastruktur jalan hingga fasilitas pendidikan yang belum memadai.
“Kami terbuka terhadap kritik, selama itu konstruktif. Sejak awal kampanye, kami sudah terbiasa mendapat masukan dari berbagai pihak, dan itu menjadi motivasi bagi kami untuk bekerja lebih baik,” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan APHI, Ratih Diah Palupi, menyambut baik perhatian yang diberikan oleh Gus Fawait terhadap sektor kesehatan. Ia berharap, di bawah kepemimpinan baru, tenaga kesehatan honorer tidak lagi mengalami diskriminasi dan mendapatkan kejelasan status serta kesejahteraan yang lebih baik.
APHI juga menegaskan komitmennya untuk terus mengawal hak-hak tenaga kesehatan honorer agar mendapatkan perlakuan yang adil. Mereka berharap Gus Fawait dapat mewujudkan perubahan nyata yang selama ini dinantikan oleh para tenaga kesehatan di Jember.
“Tugas kami sama beratnya dengan tenaga kesehatan yang sudah berstatus ASN, tetapi hak yang kami terima masih jauh berbeda. Kami berharap ada kebijakan yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi kami dalam menjalankan tugas,” Tutup Ratih.