BeritaHeadline

Lonjakan Harga Cabai di Jember Mulai Berdampak ke UMKM

79
×

Lonjakan Harga Cabai di Jember Mulai Berdampak ke UMKM

Sebarkan artikel ini
Jember
Pedagang Mie Jebew di jember. Foto: Rio satrio/locusjatim.com

locusjatim.com, Jember – Kenaikan harga cabai rawit, mulai berdampak kepada beberapa pelaku UMKM di Jember. Kenaikan harga tersebut, diduga karena petani cabai mengalami gagal panen, diketahui harga cabai rawit mencapai Rp 105.000 per Kilogramnya.

Seperti yang dirasakan oleh Owner Mie Jebew “Pak Dayat” Ahmad Yusuf Ruliansyah, bahkan dirinya harus mencari supplier sendiri dari luar kota, untuk memenuhi kebutuhan cabai di warung mie miliknya.

“Sebagai pelaku UMKM, kenaikan harga cabai ini, sangat berdampak sekali, yang dimana update terakhir untuk cabai, harganya itu 100 ribu rupiah, seperti itu,” ujarnya saat dikonfirmasi ssjumlah wartawan, Jum’at (17/01/2025).

“Karena kebutuhan cabai di warung per hari itu bisa 5 kilo. Awal ini setelah tahun baru itu sudah bertahap untuk harganya yang dimana mulai dari 80 sampai sekarang itu sekitar 100 ribuan, alternatifnya kita sudah ada saudara, yang menyuplai, untuk cabai,” sambungnya.

Dari kenaikan harga cabai tersebut, lanjut Yusuf, dirinya juga menaikkan harga per porsi olahan mie ayam dagangannya.

“Namun, di tempat kami tidak mengurangi untuk takaran dan lain-lain, tetap menjaga kualitas. Kalau selisih harga, ya enggak selisih banyak,” ulasnya.

Sementara itu, kenaikan harga cabai juga dibenarkan oleh salah satu pedagang sayur yang ada di Pasar Tanjung Jember Katiyem, dirinya mengatakan penyebab melonjaknya harga cabai, salah satunya karena faktor cuaca.

“Harga cabai rawit itu, atau cabai sret. Seminggu belakangan naik. Awal itu Rp 65 ribu, terus tiga hari lalu Rp 105 ribu per kilonya. Kenaikan itu karena stok terbatas, karena petani cabai itu gagal panen. Gara-gara hujan deras itu. Selain itu saat proses kirim dari supplier juga kena hujan, jadi banyak yang busuk lomboknya (cabai),” ujarnya.

Bahkan, lanjut Katiyem, banyak konsumen yang mengeluh dengan kenaikan harga cacai rawit tersebut.

“Bahkan untuk beli lombok, sekarang tidak sampai sekilo, hanya beberapa ons saja,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *