LOCUSJATIM.COM, JEMBER – Giat Funbike di Kantor Desa Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Sabtu (02/11/2024) pagi. Diduga jadi ajang kampanye paslon no urut 02 Pilkada Jember 2024, pasalnya terdapat banner Alat Peraga Kampanye (APK) yang ditampilkan.
Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Rambipuji Agus Mukti mengatakan, sesuai dengan aturan yang berlaku, kegiatan kampanye seharusnya tidak boleh dilakukan di Kantor Desa.
“Acara ini (di balai desa), giat funbike yang diikuti oleh warga dari RT/RW setempat. Dari pantauan kami jelas mendapati adanya APK,” ujarnya saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Sabtu (02/11/2024).
Agus juga mengatakan, dugaan kampanye tersebut, berawal dari laporan yang diterimanya sekitar pukul 08.00 WIB.
“Kita tahunya sekitar jam 8, setengah 9 kalau di lokasi (Balai Desa Rambipuji) ada APK (Alat Peraga Kampanye). Selanjutnya Panwascam berkoordinasi dengan BKD (Badan Kerjasama Desa) ke lokasi,” ungkapnya.
“Acara ini katanya setelah di verifikasi, giat komunitas. Tapi acara komunitas. Banner (APK) sebesar itu kok tidak ketahuan. Makanya kita ke sini untuk menanggapi laporan (dugaan pelanggaran kampanye),” sambungnya.
Sementara itu, Ketua PAC PDI Perjuangan Didit Prasetyo juga mengatakan, awalnya ia mendapat informasi dari pengurus ranting dan anak ranting di Desa Rambipuji. Bahwa ada dugaan kampanye terselubung, yang terkoordinir secara massif. Tanpa izin dan pemberitahuan kepada Bawaslu maupun kepolisian setempat.
“Menurut kami ini pelanggaran nyata dan berat, karena dikoordinir langsung oleh oknum Kepala Desa beserta perangkatnya,” ujarnya.
“Padahal sudah diatur jelas UU KPU dan menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye. Ini pelanggaran berat dan ada sanksi pidananya,” sambungnya.
Atas kejadian tersebut, Didit berharap, pihak Bawaslu menindak tegas. Agar Pilkada Jember 2024 tetap berjalan kondusif.
“Mohon kepada pihak terkait, Bawaslu untuk menindak tegas. Kegiatan semacam ini, agar Pilkada berjalan lancar tanpa intervensi ataupun kepentingan golongan dan politik dari oknum kepala desa,” ungkapnya.
“Seperti yang kita ketahui hari ini berlangsung di Kantor Desa Rambipuji. Dengan bingkai kegiatan funbike, atau bersepeda sehat. Dimana pesertanya juga, adalah semua warga desa,” sambungnya.
Didit juga berharap, untuk ke depan kegiatan-kegiatan seperti ini (Kampanye menggunakan fasilitas negara) tidak terjadi kembali.
“Saya baru tahu dan mendapati informasi ini, jadi dihentikan. Saya berharap, agar kegiatan serupa tidak dilakukan di desa lain,” pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang simpatisan atau relawan Paslon 02 yang tak ingin disebutkan namanya menjelaskan, acara tersebut merupakan inisiasi dari tim relawan dan simpatisan Fawait-Djoko, bukan tim pemenangan.
Terkait alasan goes digelar di salah satu balai desa, ia mengaku selama ini memang titik kumpul kegiatan tersebut biasanya terpusat di Masjid Jami’ atau balai desa.
“Karena memang kalau goes teman-temen kumpulnya kalau tidak di Masjid Jami’ di balai desa,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pada kegiatan funbike itu tidak ada tim pemenangan paslon 02 yang hadir.
Dikonfirmasi melalui telepon, Kades Rambipuji Dwi Diyah Setyorini mengaku belum mengetahui terkait giat Funbike yang di gelar di Balai Desa Rambipuji tersebut.
“Jadi saya belum tau mas acaranya seperti apa, nanti saya akan koordinasi dulu terkait acara tersebut. Karena saya sekarang lagi ada di Surabaya mengantar anak saya ujian,” ujarnya.
“Tapi memang kalau di balai desa itu, kegiatan apa saja bebas dilakukan disana, masyarakat bebas memanfaatkan fasilitas itu. Memang sudah banyak kegiatan yang dilakukan disana, ada INKAI (Karate) juga,” sambungnya.