JEMBER, locusjatim.com– Tingkat produksi pupuk organik di Kabupaten Jember, saat ini mengalami peningkatan yang semakin pesat.
Pasalnya kelangkaan pupuk kimia yang terjadi sejak 2021, telah memaksa para petani untuk mencari berbagai cara, agar hasil panennya tetap baik.
Salah satunya, sebagaimana yang dilakukan oleh seorang warga Desa Darsono, Kecamatan Arjasa, Jember Sayudi. Saat ini dirinya mulai berupaya memproduksi pupuk organik dari kotoran hewan atau bahan alami lainnya.
Biaya yang terbilang lebih murah ketimbang harga pupuk kimia awalnya membuat dirinya pesimis. Karena khawatir, hasil panennya tidak sesuai dengan ekspektasi. Sampai akhirnya, dia berani mengaplikasikan pupuk organik itu pada tanaman cabai di lahannya.
“Hasilnya tanamannya bisa berbuah, sehingga usahanya terbilang berhasil,” ungkapnya, Selasa (22/08/2023).
Berangkat dari keberhasilan itu, dirinya mencoba untuk menyerap lebih banyak referensi dalam pembuatan pupuk organik, yang akan diaplikasikan pada lahan dan tanaman lainnya.
Meski belum ada aturan tetap dalam komposisi pupuk organik buatannya, Karena menurut Sayudi, pupuk organik adalah memanfaatkan bahan-bahan yang tidak terpakai di sekitarnya.
Namun biasanya dia membuatnya, menggunakan kotoran kambing, daun, bongkah pisang dan lain sebagainya.
“Disini banyak ditemukan kotoran kambing. Jadi saya manfaatkan itu untuk pembuatan pupuk organik,” terangnya.
Kendati demikian, hingga saat ini dirinya mengaku memiliki beberapa kendala salah satunya kekurangan tempat untuk produksi, karena biasanya campuran pupuk organik akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Alat produksi juga terbilang masih kurang.