LOCUSJAT.COM, SIDOARJO – Komunitas Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) dan PT KAI Daop 8 Surabaya meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas penyelenggaraan Parade Lokomotif dengan Livery Varian Terbanyak.
Parade ini terdiri dari 5 kereta penumpang dan ditarik 4 lokomotif dengan livery berbeda-beda dari masa ke masa. Kegiatan tersebut berlangsung di Stasiun Tulangan dengan rute Kereta Luar Biasa (KLB) dari Stasiun Surabaya Gubeng ke Stasiun Sidoarjo hingga Stasiun Tulangan.
Penghargaan dari MURI No 11923/R.MURI/IX/2024, ini disampaikan Almy Birama, yang diterima langsung Executive Vice President KAI Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo.
Wisnu Pramudyo mengaku parade ini mengenalkan sejarah perkeretaapian Indonesia melalui livery yang beragam. Masyarakat bisa bernostalgia dan memahami perkembangan identitas KAI dari waktu ke waktu.
“Pelaksanaan parade lokomotif yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kereta Api Indonesia Ke-79 ini merupakan kegiatan yang pertama kali dilaksanakan oleh PT KAI Daop 8 Surabaya,” kata Wisnu di Stasiun Tulangan Sidoarjo, Sabtu (28/9/2024).
“Perjalanan panjang PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam melayani masyarakat Indonesia salah satunya tercermin dalam silih bergantinya livery/corak pada sarana kereta dan lokomotif,” sambungnya.
Menurut Wisnu,livery merupakan salah satu identitas perusahaan. Begitupun dengan livery pada kereta dan lokomotif merupakan salah satu identitas PT Kereta Api Indonesia (Persero).
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Muri yang mana telah memberikan apresiasi, terhadap PT KAI Daop 8 Surabaya,” imbuh Wisnu.
Di momen memperingati HUT KAI ke-79 ini, KAI Daop 8 Surabaya berupaya merangkaikan 4 lokomotif dengan berbagai livery dari beberapa generasi untuk mengenalkan sejarah perkeretaapian dan meningkatkan antusiasme pelanggan KA yang akan melakukan perjalanan kereta api.
“Dengan dirangkaikannya 4 varian livery ini, masyarakat dapat bernostalgia dengan livery ini, serta mengenalkan berbagai macam jenis livery lokomotif yang pernah digunakan oleh KAI dari masa ke masa,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Umum IRPS Ricki Dwi Agusti mengatakan bahwa parade yang dilaksanakan dengan menjalankan Kereta Luar Biasa itu memiliki filosofi tersendiri dalam 79 tahun perjalanan PT KAI.
Parade tersebut dimulai dari depan terdapat lokomotif seri CC 201 dengan livery vintage hijau dan krem era PJKA diikuti dengan lokomotif seri CC 201 livery vintage merah biru era Perumka, kemudian lokomotif CC 203 livery vintage putih biru era PT KA dan terakhir lokomotif CC 206 livery putih modern era PT KAI.
“Susunan lokomotif dengan beda-beda livery ini menandakan transformasi dari kereta api dari masa ke masa. Kita dapat menyaksikan bahwa lokomotif dengan berbagai livery ini masih aktif dan berdinas secara reguler,” kata Ricki.
Selain itu, kata Ricki, para peserta yang mengikuti rangkaian kegiatan juga diwajibkan mengenakan pakaian atau setelan outfit retro era tahun 1970-1980-an.
“Pakaian retro yang kami gunakan ini era 1970-1980-an dan memiliki makna nostalgia. Selain itu, saat dalam perjalanan KLB, di dalam rangkaian kereta juga diputarkan lagu-lagu lawas nostalgia,” tandasnya.