LOCUSJATIM.COM, JEMBER – Jasad bocah laki-laki berinisial IR (11) warga, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ditemukan tewas di aliran sungai bedadung pada Rabu (18/09/2024) malam.
Menurut Taufan warga sekitar mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 21.30 WIB di dekat sebuah batu Sungai Bedadung yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah korban. Diduga korban tenggelam usai main di sungai bersama temannya.
“Tadi itu saya kaget warga sekitar kok lagi rame-rame. Ternyata bilang katanya ada anak tenggelam gitu. Akhirnya setelah saya lihat ternyata ada anak tetangga saya yang tenggelam dan sudah ditemukan sekitar jam setengah 10 tadi,” ujar Taufan, Rabu (18/09/2024).
“Kalau kata orang-orang tadi, korban ini lagi main sama teman-temannya ke sungai sekitar jam 5 sore. Pas maghrib itu teman-temannya sudah ngajak dia pulang tapi korban menolak,” sambungnya.
Kejadian tersebut, juga dibenarkan oleh Panit Reskrim Polsek Sumbersari, Ipda Qori’ Novendra
Menurutnya, sekitar pukul 17.00 WIB menjelang maghrib, korban bersama 4 orang temannya tengah bermain di sekitar Sungai Bedadung dekat rumahnya.
“Ya memang kami membenarkan terkait adanya kejadian temuan anak yang meninggal di Sungai Bedadung. Jadi korban ini bermain dengan 4 orang temannya. Kemudian jelang maghrib teman-temannya pulang duluan,” ujar Qori’.
“Saat mengajak pulang itulah, korban tidak mau dan bilang kalau ingin mencari ikan dulu. Setelah mencari ikan itulah, korban diduga tenggelam,” sambungnya.
Keluarga korban yang mengetahui anaknya belum juga pulang, lanjut Qori’, langsung mencari dengan bertanya pada teman-teman korban. Pencarian langsung dilakukan dengan melibatkan warga sekitar.
“Jadi tadi itu pihak keluarga korban langsung mencari dibantu oleh warga. Namun, pihak keluarga baru melapor ke kepolisian dan sar itu sekitar pukul 20.45 WIB,” ungkapnya.
“Korban ini merupakan anak yatim. Ayahnya sudah meninggal sejak dia masih kecil dan sekarang dia tinggal bersama ibu dan kakek neneknya,” Lanjut Qori’.
Terkait proses evakuasi, ujar Qori’, dilakukan sekitar pukul 21.15 WIB. Saat itu yang pertama kali ditemukan adalah baju dan celana korban di kumpulan batu besar.
“Jadi yang ditemukan pertama kali itu pakaian korban di bebatuan tepi sungai. Sekitar 15 menit kemudian pada pukul 21.30 WIB, jasad korban ditemukan dengan jarak 10 meter di bawah batu besar,” ungkapnya.
“Yang menemukan adalah warga, pada saat petugas (kepolisian dan sar) masih dalam perjalanan ke TKP,” sambungnya.
Qori’ juga mengatakan jasad korban yang saat itu dalam keadaan kaku, langsung dibawa pulang ke rumah.
Kendati demikian, Tim dari Puskesmas Sumbersari juga dipanggil guna memastikan kematian korban.
“Jadi setelah dievakuasi, korban langsung dibawa ke rumah duka yang tak jauh dari TKP penemuan. Pihak keluarga juga menolak proses autopsi dan menerima kematian korban karena musibah. Rencana akan dimakamkan besok,” ujar Qori’.
Sementara itu, Ketua RW 37 Tegal Boto Kidul Sudaryo mengatakan jika korban merupakan anak yang periang dan cenderung anak soleh karena sering adzan di musholla dekat rumah.
“Kalau untuk keseharian korban, ya biasa saja. Seperti anak kecil pada umumnya. Anaknya juga saya kira gak nakal kok. Kalau kebiasaan korban memang sering jadi muadzin di musholla. Tadi juga warga sekitar curiga karena yang adzan bukan korban ini,” ujar Sudaryo.
“Jadi awalnya pihak keluarga korban mengabari lewat WA Grup RW, kalau korban itu gak pulang-pulang. Nah setelah itu baru orang-orang sini, mencari ke sungai. Setalah itu ketemu baju dan celana korban saja. Tidak berselang lama, di cari lagi oleh orang-orang dan akhirnya korban ditemukan dalam keadaan sudah kaku dan tidak memakai baju hanya memakai celana dalam saja. Ya ditemukan tidak jauh dari tempat ditemukan baju dan celananya,” sambungnya.