LOCUSJATIM.COM, SUMENEP-Bank Tabungan Negara (BTN) mendapat keluhan dari salah satu mitranya terkait pelayanan yang dinilai lambat.
Keluhan ini disampaikan oleh Nanda Wiryalaksana, Owner Perumahan Bukit Damai, usai melakukan mediasi dengan Pimpinan Kantor Cabang Pembantu (KCP) BTN Sumenep Jln Trunojoyo kota Sumenep pada Jumat (30/8/2024).
Nanda, yang akrab disapa Wirya, mengungkapkan bahwa keluhan ini berawal dari pencairan dana jaminan (Dajam) miliknya yang tidak segera diproses oleh BTN.
Menurut Wirya, pengajuan pencairan dana sudah dilakukan sejak 25 Juni 2024, tetapi pencairan baru dimulai secara bertahap pada pertengahan Juli.
“Secara bisnis, ini sudah salah. Hampir satu bulan baru cair. Jika kami memiliki angsuran yang harus dibayar, bank tidak mau tahu. Keterlambatan pembayaran bisa berujung denda atau penyitaan,” ujarnya.
Wirya juga menyebutkan bahwa respons BTN terhadap keluhannya tidak memuaskan. “Pihak BTN justru bersikap arogan dan tidak mau disalahkan. Sebagai bank milik pemerintah, seharusnya BTN memberikan pelayanan yang menjadi contoh. Ini justru kalah dari bank swasta,” tegasnya.
Selama 4-5 tahun bekerja sama dengan BTN, Wirya mengaku baru kali ini mengalami masalah serius seperti ini. Sebelumnya, ia sempat menarik diri dari kemitraan dengan BTN karena kecewa, tetapi kembali atas ajakan Pimpinan KCP BTN Sumenep. “Pak Ali dari KCP Sumenep sering menghubungi saya, jadi tidak enak kalau tidak ditanggapi,” katanya.
Namun, pengalaman buruk kembali terulang. Wirya bahkan mengaku harus sering mendatangi kantor BTN untuk meminta pencairan dana. “Saya sudah memohon agar dana segera dicairkan. Hampir setiap hari saya mendatangi BTN. Bisa dicek CCTV-nya,” ungkap Wirya.
Ia merasa dirugikan secara finansial hingga miliaran rupiah dan berharap BTN dapat memperbaiki pelayanannya. “Tidak ada itu miskomunikasi. Jika salah, akui saja,” ujarnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Pimpinan KCP BTN Sumenep, Ali, menyampaikan permintaan maaf. “Saya minta maaf, terutama kepada Mas Wirya. Terkait masalah lainnya, kebijakan ada di pihak BTN Bangkalan, kami hanya menjalankan sesuai SOP,” jelas Ali.
Ali juga menambahkan bahwa perubahan suku bunga di BTN mengikuti kebijakan pusat yang sifatnya bisa mendadak.