LOCUSJATIM.COM, SUMENEP – DPRD Sumenep mendesak Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) MGA Utama Energi merespon keluhan masyarakat Desa Sepanjang, Kecamatan Sapeken terkait sosialisasi di wilayah operasi kepada warga setempat.
Diketahui, perusahaan minyak bumi yang telah beroperasi di Pulau Sepanjang sejak bulan April 2024 itu, hanya melakukan sosialisasi kepada para stakeholder di Kota Sumenep pada Agustus 2023.
Melihat hal itu, salah satu anggota Komisi II DPRD Sumenep Zainal Arifin menilai apa yang dilakukan PT MGA Utama Energi sudah keluar dari etika sosial.
Ia mengatakan sebelum resmi beroperasi, perusahaan itu sudah seharusnya melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat, sekaligus memastikan dampak keamanan bagi lingkungan sekitar.
“Lantas jika tidak sosialisasi kepada masyarakat di sana, komunikasinya dengan siapa. Tidak cukup jika hanya dilakukan di daratan kota saja, karena masyarakat di sana pasti bertanya-tanya, kok datang tanpa sowan dan silaturahmi menyampaikan misi yang akan dikerjakan di Pulau Sepanjang. Saya kira ini perlu dilakukan evaluasi,” jelasnya, Senin (17/06/2024).
Apalagi kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu, nama Kontraktor KKS MGA Utama Energi masih sangat asing di Komisi II DPRD Sumenep.
Lebih lanjut ia menegaskan akan mengkaji lebih dalam terkait persoalan yang telah dikeluhkan masyarakat Sepanjang, terutama keluhan para nelayan setempat.
“Saya kira hal seperti itu, sangat mudah kok untuk dilakukan, tinggal pihak MGA saja, mau apa tidak menjalankan amanah itu. Kami di DPRD tentu akan mengakomodir apa yang menjadi aspirasi masyarakat, supaya bisa satu tujuan,” paparnya.
Sementara itu, salah satu pemuda Desa Sepanjang Ahyatul Karim mengaku akan mengirimkan Surat Aduan kepada DPRD Sumenep untuk membahas lebih serius terkait polemik yang disebabkan oleh KKKS MGA Utama Energi.
“Dalam beberapa hari kedepan, kami akan segera melayangkan surat kepada DPRD Sumenep, supaya KKKS yang bikin resah masyarakat, nelayan dan pemuda Sepanjang segera sosialisasi.” kata Karim, Selasa (18/6/2024).
Dari beberapa informasi yang ia dapat, Karim menilai KKS MGA Utama Energi menganggap enteng keluhan masyarakat, yang terlihat dari tidak adanya rencana sosialisasi di wilayah operasi dari mereka, sampai saat ini.
Karim khawatir, sikap yang diambil perusahaan tersebut hanya akan membuat dampak negatif di tahun 2010 kemarin, akan terulang lagi di Pulau Sepanjang.
“Jika cara MGA utama energi seperti ini, tidak sosialisasi, kami patut curiga, ada misi buruk apalagi yang dibawa ke Pulau kami, apakah akan mengulang sejarah tahun 2010,” tegasnya.
Apalagi, dari beberapa informasi, KKKS MGA Utama Energi, pernah berencana akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat pada Agustus 2023 lalu.
“Tapi keterangan dari pihak desa masih tidak ada tindak lanjut, lantas ada apa. Maka kita akan segera layangkan surat untuk audiensi kepada komisi II DPRD Sumenep,” tutupnya.
Sampai berita ini diturunkan, Humas MGA Utama Energi Abdul masih belum memberikan respon apapun kendati telah dihubungi melalui sambungan telepon maupun pesan whatsApp.
