LOCUSJATIM.COM, SUMENEP- Sejak tahun ajaran 2023-2024, PAUD H.I El Fath dengan lantang menggaungkan Gerakan Literasi dengan aneka ragam program termasuk mendorong para wali murid untuk menghadirkan Pojok Buku di rumah masing-masing.
Direktur PAUD H.I El Fath, Nurul Hayati mengatakan adanya Pojok Buku memberikan dampak yang cukup signifikan pada perkembangan literasi anak.
“Ini sudah berjalan satu semester dan peningkatannya gerakan literasi ini sangat berdampak kepada kemampuan anak dalam ber literasi,” ujarnya, Selasa (23/01/2024).
Selain pojok buku, pihaknya telah lebih dulu melibatkan orang tua dalam program Bunda Bercerita. Pada kegiatan ini para wali murid memiliki kesempatan untuk membacakan berbagai kisah di dalam kelas secara bergantian.
Kemudian, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan program “Pojok Buku” untuk memastikan adanya lingkungan literasi saat di rumah.
“Pojok buku adalah tidak lanjut dari upaya sekolah untuk memastikan bahwa di rumah orang tua juga menyediakan lingkungan di rumah agar anak-anak itu tumbuh cinta pada buku,” ucapnya.
Selanjutnya, setelah tercipta lingkungan literasi di rumah, pihak sekolah akan berkunjung ke sana untuk sharing pengalaman terkait Pojok Buku, maupun tukar pikiran tentang kendala-kendala yang terjadi saat mengelolanya.
Pada momen itu pula, para wali murid bisa belajar tentang bagaimana menumbuhkan kecintaan akan literasi kepada anak-anak usia dini.
“Momen itu memberikan wawasan baru kepada orang tua. Bagaimana mengajari anak-anak mengenal keaksaraan dengan proses literasi, jadi tidak model drilling,” jelasnya.
Cara tersebut kata Nurul, sangat efektif untuk membangun komunikasi dua arah antara pihak sekolah dan wali murid. Sehingga ikatan emosi dan silaturrahmi juga terjalin secara otomatis.
“Dengan begitu orang tua bisa lebih leluasa mengungkapkan kendalanya apa nanti kita coba pada program pojok buku itu atau membiasakan anak-anak membaca, suka buku itu mungkin ada kendala-kendala nah coba kita pecahkan di situ dengan sharing, problem solving nya,” jelasnya.
Meski bertahap, pihaknya tetap berharap setiap siswa PAUD H.I El Fath nantinya memiliki Pojok Buku di rumah masing-masing dan bisa dikunjungi secara bergantian.
“Sehingga gerakan literasi ini tidak hanya menjadi slogan tapi benar-benar sebuah gerakan yang bisa dipertanggungjawabkan, baik oleh orang tua juga sekolah,” pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang wali murid Elza Ariewita Putri mengaku sangat mengapresiasi adanya program Pojok Buku yang didorong oleh pihak sekolah.
Menurutnya kehadiran Pojok Buku bisa merangsang kemampuan berpikir kritis siswa serta memperluas wawasan mereka. untuk bisa mengenal hingga mencintai buku
“Adanya pojok buku dapat merangsang siswa agar lebih bisa mengenal hingga nanti dapat mencintai buku,” tuturnya.
Sebab kata dia, anak usia dini perlu diperkenalkan terlebih dahulu pada banyak hal termasuk literasi dan buku.
Lalu, ketika mereka sudah kenal dengan buku, literasi akan tumbuh sebagai kebiasaan.
“Kalau saya pribadi, dari sejak anak saya usia tiga bulanan saya kenalkan buku. Banyak buku-buku. Sekarang buat bayi pun ada yang bahannya dari kain,” paparnya.
Elza mengaku sengaja memilih buku sebagai alternatif membuat anak tidak rewel ketika dititipkan kepada neneknya.
Pilihan itu pun berlanjut dengan membacakan cerita yang dibarengi aneka ragam mainan edukasi.
Melalui pembiasaan itu pula, Elza bisa menghadirkan Pojok Buku di rumahnya, saat sang anak duduk di TK B.
“Alhamdulillah manfaatnya terasa. Anak lebih cepat bicara, kosa kata banyak dan cepat bisa baca tulis,” tutupnya.