LOCUSJATIM.COM, SUMENEP – Angin puting beliung sempat melanda sebagian kawasan di Desa Nambekor, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Selasa (09/01/2024).
Berdasarkan penuturan warga setempat Zakiyah, bencana alam tersebut terjadi di saat siang, tepatnya setelah masuk waktu salat Zuhur.
Kendati terjadi di siang hari, Zakiyah mengaku saat itu suasana sekitar sangat mencekam dan gelap gulita dengan angin yang bertiup kencang serta hujan yang mengucur deras.
Zakiyah mengaku dirinya saat itu baru selesai salat zuhur dan mendengar suara “kretek-kretek” dari luar rumah.
Sesampainya di luar ia melihat genteng rumahnya juga atap-atap hunian para tetangganya sudah berterbangan seperti daun yang terbang terbawa angin.
“Nkok buru laju ka luar, marena ngeding ktetek-kretek e genteng. Depak ka luar ye ternyata bede palak taon. Genteng ruwah padena deun mon eabbet angin. (Saya langsung lari ke luar, setelah mendengar bunyi ktetek-kretek. Nyampe luar ternyata ada puting beliung. Genting itu, sudah seperti daun kering yang dibawa angin itu, red),” ungkapnya.
Dalam keadaan genting itu kata Zakiyah, sebagian masyarakat yang masih memiliki tenaga berlari secara berhamburan keluar dari rumah sambil menjerit ketakutan.
Sementara sebagain yang lain, terlihat sudah pasrah dengan kemungkinan terburuk bencana angin puting beliung itu.
Ia mengatakan angin puting beliung iru terlihat dari arah barat dan bergerak menuju tambak ikan di depan balai Desa Nembakor lalu ke arah selatan dan memporak-porandakan atap rumah warga.
“Se bisa buru ye buru, tape se tak bisa ye pasrah mon jet la depak ka ajalla roh. (Yang bisa lari ya lari, tapi yang tidak bisa ya pasrah, mungkin ini memang sudah ajalnya kata mereka, red),” lanjutnya.
Usai angin puting beliung itu berlalu, beberapa materian rumah seperti genteng, asbes hingga kayu berserakan di halaman.
Akibat amukan angin puting beliung tersebut puluhan rumah warga setempat mengalami kerusakan ringan hingga parah.
Zakiyah mengungkapaknan, meski hujan dan angin puting beliung telah reda, tetapi tidak dengan tangisan warga.
Para korban itu lanjutnya, masih meratapi kondisi bangunan masing-masing yang atapnya berhasil diporak-porandakan oleh angin puting beliung.
Meski begitu, Zakiyah memilih tetap tegar dan memperbaiki rumah semampunya. Sebab jika hal itu tidak dilakukan, ancaman banjir di dalam rumahnya bisa saja terjadi saat hujan mulao turun kembali.
“Ye langsung epateppak der beerik. Mon njek, takok pas benjir dile ojen. (Ya punya saya langsung diperbaiki dari kemarin. Kalau tidak takut banjir saat hujan lagi, red), ” tutupnya.
Sekedar diketahui, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui BPBD setempat, telah menyalurkan bantuan kepada para korban yang rumahnya terdampak angin puting beliung.