LOCUSJATIM, SUMENEP– Seorang Budayawan Sumenep Ibnu Hajar, menyoroti Lapangan Kesenian Sumenep (LKS) yang dijadikan lokasi launching Komunitas Jeep Sumekar (Jeekar), Sabtu (23/12/2023) kemarin.
Menurutnya, LKS yang identik dengan tempat digelarnya pertunjukan seni di Sumenep, selama ini telah menjadi aset berharga bagi para Seniman di wilayah setempat, sudah selayaknya dijaga dengan baik.
Akan tetapi, lapangan tersebut malah didapuk sebagai arena crossover jeep, dengan bunyi bising, abu dan asap bergulung ke udara, yang dapat menimbulkan polusi. Belum lagi, kata dia kondisi tanah yang dikhawatirkan rusak, akibat kegiatan tersebut.
“Dijadikannya panggung kesenian sebagai salah satu track off road jeep, ya bisa dipastikan ini akan merusak satu-satunya panggung kesenian kebanggaan kita semua,” ujarnya.
Dia menilai, pihak Disbudporapar Sumenep dan EO dari acara tersebut, seolah tidak memiliki pengetahuan mengenai tata kelola seni, serta legacy yang baik, terkait pengembangan dan pokok pikiran kebudayaan daerah.
“Ini menjelaskan, bagaimana sifat destruktif jadi pilihan Disbudporapar dan EO-nya menempatkan event di tempat dimana detak dan marwah kesenian Sumenep dirawat dan diagung-agungkan,” katanya.
Sementara itu, locusjatim.com telah berupaya untuk menghubungi Kepala Disbudporapar Sumenep Mohammad Iksan, namun pihaknya masih belum bisa dikonfirmasi hingga berita ini ditayangkan.