SUMENEP, locusjatim.com – Sektor pertanian di Kabupaten Sumenep Jawa Timur mengalami peningkatan khususnya untuk komoditi bawang merah.
Berdasarkan pemaparan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Arif Firmanto pada tahun 2019 seluas 696 hektare menghasilkan komuditas sebanyak 6,49.
Kemudian di tahun 2020 tambah Arif meningkat menjadi 701 hektare dengan komuditas 7,02 khususnya bawang merah.
Ia mengatakan peningkatan itu terus terjadi di tahun 2021 didukung dengan program Upland dan animo masyarakat juga bertambah.
“Hadirnya Upland mengalami peningkatan sektor pertanian yang signifikan ditambah dengan animo masyarakat,” ujarnya.
Secara rinci ia menjelaskan di tahun 2021, penanaman bawang merah meningkat kurang lebih sekitar 1.190 herktare dan menghasilkan 7,18 ton per hektare.
“2022 luas tanam bawang merah menjadi 1.198 hektare dengan hasil 7,30 ton per hektare”, lanjutnya.
Melihat capaian tersebut Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo pun mengajak kaum milenial untuk bertani dan terjun langsung ke sektor pertanian.
Menurut Fauzi, sektor pertanian memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan dan menjamin atas kesejahteraan masyarakat.
“Ini yang kita bangun sekarang bagaimana kemudian pemuda mau untuk bertani. Karena itu sangat menjanjikan, apalagi terhadap kesejahteraan,” ujarnya, Rabu (01/11/2023).
Oleh sebab itu kata dia, bertani jangan lagi hanya dianggap sebagai kulture di masyarakat. Tetapi, menjadikan sektor pertanian sebagai bahan untuk menjamin kesejahteraan di masa yang akan datang.
Selain itu, politisi PDIP itu menyebut sektor pertanian juga menjadi kekuatan stabilitas harga di pasar pasca panen serta bisa memberikan manfaat yang luar biasa saat terjadi inflasi.
“Sektor pertanian itulah yang bisa menstabilkan inflasi,” katanya.
Fauzi juga menegaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep tidak hanya mengimbau, tetapi akan terus hadir untuk menjamin kesejahteraan petani.