BeritaHeadline

Orientasi Kwarcab Sumenep Kupas Strategi Pembinaan dan Penguatan Tata Kelola Gerakan Pramuka

926
×

Orientasi Kwarcab Sumenep Kupas Strategi Pembinaan dan Penguatan Tata Kelola Gerakan Pramuka

Sebarkan artikel ini
Orientasi Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Sumenep yang berlangsung sejak Sabtu–Minggu, 29–30 November 2025 di Batu
Orientasi Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Sumenep yang berlangsung sejak Sabtu–Minggu, 29–30 November 2025 di Batu. Foto: Rifki/locusjatim.com

Batu, locusjatim.comOrientasi Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Sumenep yang berlangsung sejak Sabtu–Minggu, 29–30 November 2025 di Batu, menjadi ruang penting untuk memperdalam arah kebijakan organisasi sekaligus memperkuat kapasitas pengelolaan kepramukaan di tingkat cabang. Agenda tersebut, menghadirkan dua pemateri utama dari Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Timur yang fokus membahas regulasi, manajemen organisasi, hingga strategi pembinaan jangka panjang.

Mereka adalah, Drs. H. AR Purmadi—Wakil Ketua Kwarda Jatim Bidang Organisasi dan Hukum, menjadi pemateri pertama yang memaparkan Undang-Undang Gerakan Pramuka serta strategi kebijakan Kwarda dalam pembinaan Pramuka. Ia juga menyampaikan arah besar Rencana Strategis Kwartir Nasional dan Nawa Karsa sebagai pijakan penguatan organisasi.

Ketua Kwarcab Sumenep Wahyu Kurniawan Pribadi menegaskan bahwa orientasi ini bagian dari upaya meningkatkan kualitas organisasi.

“Kami ingin seluruh jajaran memahami bahwa Pramuka hari ini harus dikelola secara profesional. Perubahan zaman menuntut kita beradaptasi, memperkuat tata kelola, serta menguasai ekosistem digital. Orientasi ini menjadi momentum menyamakan langkah agar Kwarcab Sumenep semakin siap,” ujarnya.

Wahyu menginginkan, melalui orientasi tersebut Kwarcab Sumenep dapat bergerak secara solid dan memberikan perubahan yang lebih baik. Untuk itu, pihaknya merencanakan seluruh materi yang diterima akan dirumuskan dalam rencana kerja konkret.

“Kami ingin seluruh jajaran bergerak bersama, solid, dan berorientasi hasil. Ini komitmen kami untuk membawa Kwarcab Sumenep semakin maju,” katanya.

Dalam pemaparannya, AR Purmadi menjelaskan bahwa Nawa Karsa Gerakan Pramuka merupakan fondasi untuk memperbaiki pembinaan di seluruh tingkatan.

“Pembinaan anggota muda harus inklusif dan relevan dengan perkembangan IPTEK. Ini bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan agar Gerakan Pramuka tetap diminati dan bermanfaat,“ tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pembina dan pelatih. Menurutnya, sistem pendidikan dan pelatihan orang dewasa harus tersertifikasi dan mampu mendukung pembinaan anggota muda. Profesionalisme adalah kunci.

Lebih jauh, Kak Pur menekankan pentingnya tata kelola modern. “Organisasi harus ramping, efektif, dan berprinsip pada scout good governance. Ini yang akan membuat kerja kita lebih terukur dan akuntabel,” ujarnya.

Terkait pengelolaan aset organisasi, ia mengingatkan perlunya manajemen yang berkelanjutan. “Aset dan unit usaha harus dikelola profesional agar bisa mendukung pembinaan Pramuka. Tanpa kemandirian finansial, organisasi akan sulit bergerak,” jelasnya.

Selanjutnya, dia memaparkan Renstra Kwarda Jatim 2025–2030 yang menekankan enam agenda strategis, termasuk penguatan anggotа muda, kompetensi orang dewasa, dan ekosistem digital. Kak Pur juga mengajak seluruh Kwarcab memperkuat komunikasi publik.

“Kepercayaan masyarakat hanya bisa dibangun melalui komunikasi yang baik. Media multiplatform harus kita manfaatkan maksimal,” tambahnya.

Sesi berikutnya, Kwarcab Pramuka Sumenep juga menghadirkan Kak Basuki Babussalam, Waka Bina Gudep dan Sako Kwarda Jatim, yang menguraikan implementasi manajemen organisasi.

“Pramuka tidak bisa berjalan tanpa manajemen yang jelas. Kita harus mampu merencanakan tujuan, menyiapkan anggaran, serta mengatur sarana dan prasarana secara sistematis,” jelasnya.

Kak Basuki menekankan bahwa struktur organisasi harus disusun sesuai kebutuhan agar kinerja berjalan efektif.

“Pengorganisasian yang tepat akan menentukan keberhasilan pelaksanaan program. Kalau struktur tidak sesuai, kerja di lapangan pasti tidak maksimal,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya pengawasan berkelanjutan. “Pelaksanaan program harus tetap dikontrol. Setelah itu dievaluasi agar kita bisa belajar dan memperbaiki kekurangan,” katanya.

Kal Basuki Menilai, SDM berkualitas sangat dibutuhkan untuk menjalankan organisasi Pramuka. “Gerakan Pramuka memerlukan orang-orang dengan kompetensi kepemimpinan dan manajemen yang baik. Tanpa itu, tujuan organisasi sulit dicapai,” tutupnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *