Batu,locusjatim.com– Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Sumenep memanfaatkan kegiatan outbound sebagai media untuk menguji kesiapan para pengurus sekaligus memperkuat karakter mereka dalam orientasi yang digelar pada 29–30 November 2025. Lewat metode praktik lapangan, orientasi ini diarahkan untuk mengasah kepemimpinan, kerja sama, dan kedisiplinan secara langsung.
Sejak pagi, seluruh pengurus terlibat dalam berbagai permainan kekompakan, simulasi kepemimpinan, hingga tantangan kelompok yang menuntut koordinasi cepat. Aktivitas kemudian berlanjut dengan fun offroad jeep, yang bukan hanya memacu adrenalin, tetapi juga menguji keberanian dan kemampuan bekerja dalam situasi dinamis.
Ketua Kwarcab Sumenep, Wahyu Kurniawan Pribadi, mengatakan bahwa pendekatan ini dipilih agar orientasi terasa lebih relevan dan tidak kaku. Ia menjelaskan bahwa nilai-nilai kepramukaan akan lebih mudah dipahami saat diaplikasikan langsung.
Ia menuturkan bahwa orientasi kali ini dibuat “lebih membumi”, karena peserta tidak hanya menerima teori, tetapi turut merasakan kerja sama, kedisiplinan, dan kepemimpinan melalui tantangan di lapangan.
Walaupun dikemas dengan kegiatan luar ruangan, materi inti tetap disampaikan. Peserta mendapatkan pengenalan struktur organisasi Pramuka, peran kwartir, serta penguatan Tri Satya dan Dasa Dharma. Semua itu dibahas melalui diskusi santai dan refleksi setelah setiap sesi permainan agar peserta memahami makna dari praktik yang baru dijalani.
Melalui pendekatan berbasis pengalaman ini, Kwarcab Sumenep berharap orientasi mampu menghasilkan pengurus yang lebih siap, lebih solid, dan mampu menerapkan nilai-nilai kepramukaan dalam berbagai situasi, baik di sekolah maupun di tengah masyarakat.
“Kita ingin orientasi ini lebih membumi. Bukan hanya teori, tapi juga dengan aksi. Sehingga kita merasakan langsung semangat kerja sama, disiplin, dan kepemimpinan melalui permainan dan tantangan,” ungkapnya, Sabtu (29/11/2025).
Atmosfer kegiatan terlihat hidup, dengan tawa dan sorakan peserta yang saling memberi dukungan. Salah satu peserta, Inda Rahayu, mengungkapkan bahwa konsep baru ini membuat orientasi terasa lebih mudah dipahami karena dilakukan sambil bergerak.
“Biasanya orientasi itu kan membosankan, tapi kali ini beda. Kita belajar sambil bergerak, jadi lebih mudah dipahami dan diingat,” kata salah satu peserta, Inda Rahayu.
Peserta lainnya, Nurika Febriyanti, menambahkan bahwa orientasi kali ini terasa lebih seru karena selain teori, peserta benar-benar terlibat langsung dalam aktivitas yang memacu adrenalin.
”Orientasi kali ini benar-benar asyik, sambil memacu adrenalin, selain teori, kita juga beraksi,” tutup Nurika Febriyanti. (*)












